Johan Cruyff Arena, Stadion Multifungsi Pertama di Dunia

Johan Cruyff Arena akan menggelar tiga pertandingan Belanda di Grup C Euro 2020.

EPA-EFE/Koen van Weel
Johan Cruyff ArenA, tempat pertandingan timnas Belanda di Euro 2020.
Rep: Eko Supriyadi Red: Israr Itah

REPUBLIKA.CO.ID, AMSTERDAM -- Dalam setiap penyelenggaraan turnamen sepak bola bergengsi, khususnya Euro, pasti yang menjadi perhatian adalah stadion yang akan digunakan dalam pertandingan. Namun, dari rencana 12 kota di 12 negara yang menjadi tuan rumah, satu negara memilih mundur, yaitu Republik Irlandia. Salah satu kota yang bakal menggelar pertandingan kompetisi paling bergengsi di Eropa tersebut adalah Amsterdam, Belanda.

Baca Juga


Pertandingan di negeri Kincir Angin tersebut akan digelar di Johan Cruyff Arena. Stadion ini akan jadi tuan rumah dalam tiga pertandingan tim nasional Belanda di Grup C, yaitu melawan Ukraina (14 Juni), Austria (18 Juni) dan Makedonia Utara (21 Juni). 

Stadion ini pun akan menggelar satu babak 16 besar pada 26 Juni waktu setempat. Stadion yang satu ini dibekali berbagai teknologi canggih, yang diklaim sebagai stadion multifungsi pertama di dunia.

Stadion yang jadi kandang klub sepak bola Ajax ini memang merupakan salah satu yang terbaik di Eropa. ini dibangun pada 1996, stadion ini diberi nama Amsterdam Arena. Sampai akhirnya sejak musim 2018/19, stadion ini berganti nama jadi Johan Cruyff Arena, untuk menghormati pesepak bola legendaris Belanda, yang meninggal pada Maret 2016. Stadion ini pernah digunakan pada Piala Eropa 2000, final liga Champions 1998 dan Final Liga Europa pada 2013.

Uniknya, stadion berkapasitas 56.120 penonton itu memiliki atap yang bisa dibuka-tutup. Sebuah teknologi yang tak banyak dimiliki dalam sebuah stadion sepak bola. Tapi yang lebih penting, Amsterdam Arena diklaim sebagai stadion multifungsi pertama di Eropa. Sander van Stiphout , direktur internasional dan manajer inovasi di Johan Cruijff ArenA mengatakan, berhasil berubah jadi kompleks multifungsi, dengan semua kesulitan dan tantangan yang dihadapi, seperti membuat rumput tumbuh di lingkungan yang hampir tertutup.

"Kami menciptakan ekosistem lengkap yang akan memiliki dampak yang diperlukan untuk mencapai semua tujuan kami dan berkontribusi pada tujuan kota Amsterdam," jelas Sander dikutip dari Johan Cruyff Institute, Ahad (23/5).

Teknologi canggih yang ada yaitu melalui penggunaan energi terbarukan lewat salah satu proyek paling ambisius dari Johan Cruijff ArenA, atap spektakuler yang menampung 4.200 panel surya, dikombinasikan dengan sistem baterai kendaraan listrik baru dan bekas. Panel tersebut mampu memberi penyimpanan energi yang cukup untuk mengisi daya 500.000 iPhone atau memberi daya pada 7.000 rumah di Amsterdam selama satu jam.

Stadion ini juga memiliki sistem pencahayaan LED inovatif yang memastikan pertumbuhan rumput, sensor pintar untuk memantau lapangan, sistem anti-pembekuan untuk lapangan menggunakan pemanas berkelanjutan, dan sistem pendingin untuk ruang loker dan kantor yang menggunakan air dari danau setempat.

Dalam hal keselamatan dan keamanan, serta untuk mengantisipasi Piala Eropa yang diundur pada tahun 2020 akibat pandemi Covid, di mana Johan Cruyff ArenA akan menjadi salah satu tempat, teknologi baru sedang diuji dan diimplementasikan. Pencitraan cerdas dan 5G untuk membuat perimeter keamanan virtual, alih-alih menggunakan pagar fisik adalah dua di antaranya.

Tapi, tanpa diragukan lagi, ruang yang paling menikmati teknologi terapan adalah lapangan. Stadion ini memiliki sensor cuaca di atap stadion yang memberi informasi tentang kelembaban, suhu, angin; ditambah sensor yang dimasukkan ke dalam lapangan yang mengukur kualitas rumput dan kepadatannya. "Kami percaya pada potensi besar dari analitik data, jadi kami mengumpulkan semua data, memfilter, menganalisis, dan kami terus meningkatkan proses pemeliharaan kami. Dan itu sangat masuk akal bagi kami karena, sebagai kompleks multifungsi, kami mengatur acara bahkan selama musim kompetisi sepak bola," jelas Sander.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler