'Literasi Teknologi Geospasial Penting bagi Generasi Muda'

Permintaan pangsa pasar SIG akan mencapai 21,15 milar dolar AS pada tahun 2027.

Dok: Istimewa
Pengamat Teknolog Spasial Dr A Istamar yang juga CEO PT Esri Indonesia saat memaparkan materi di Konferensi Teknologi Blockchain yang digelar di Jakarta, Jumat (24/02).
Red: Fernan Rahadi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Esri Indonesia mengumumkan peluncuran Program Merdeka Belajar: SIG Untuk Semua yang bertujuan memberikan paparan kepada para mahasiswa berbagai disiplin ilmu sebelum mereka memasuki dunia kerja. Program ini diprakarsai oleh Esri Indonesia guna memperkenalkan teknologi Sistem Informasi Geografis (SIG) dan memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mempraktekkan ilmu yang mereka pelajari di berbagai kegiatan industri.


Pencanangan program ini bertujuan untuk menjawab kebutuhan pasar akan tenaga terampil di bidang geospasial, dimana diperkirakan pangsa pasar SIG akan mencapai 21,15 milar dolar AS pada tahun 2027. Permintaan pasar juga diharapkan akan terus meningkat di kawasan Asia Pasifik seiring meningkatnya penggunaan teknologi  tersebut di bidang pertanian, transportasi dan industri konstruksi. 

Menurut CEO Esri Indonesia,  Achmad Istamar,  investasi yang dilakukan secara konsisten bagi generasi muda bangsa merupakan bagian dari visi besar perusahaan untuk menyiapkan generasi masa depan yang profesional di bidang geospasial.

Bahkan, Esri Indonesia telah bermitra dengan lebih dari 50 universitas yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia dan telah memberikan hampir 10 ribu lisensi perangkat lunak gratis sejak tahun 2014. Beberapa universitas yang telah menjadi mitra adalah Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Institut Pertanian Bogor (IPB), Universitas Indo Global Mandiri (UIGM), Universitas Gadjah Mada (UGM) dan Universitas Mulawarman (UNMUL).

"Pada umumnya, pemanfaatan teknologi SIG di Indonesia banyak digunakan untuk mendukung kegiatan pertanahan dan tata ruang namun kini telah banyak dijadikan sebagai indikator utama di berbagai organisasi komersial serta berbagai industri seperti Architecture, Engineering, and Construction (AEC), perbankan, ritel dan perkebunan," kata Istamar dalam siaran pers, Rabu (9/6).

Sementara banyak khalayak yang sudah mengenal teknologi sistem navigasi satelit dan aplikasi pemetaan namun kemampuan berpikir secara spasial dan menganalisa  juga diperlukan untuk membuka potensi data dan menciptakan solusi yang berarti dalam menjawab tantangan-tantangan di dunia nyata.

"Transformasi digital dan penerapan industri 4.0 akan membawa perubahan paradigma seperti cara bekerja, proses manufaktur serta keterampilan sumber daya manusia yang dibutuhkan.  Oleh sebab itu Esri secara konsisten akan mengambil berbagai langkah penting di dalam mempersiapkan tenaga kerja terampil yang akan menjadi penggerak roda pertumbuhan ekonomi," katanya.

Salah satunya prakarsa tersebut adalah kerjasama antara Esri Indonesia dan Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional (STPN) mengadakan kompetisi bertemakan Modernisasi Sistem Peta Kadaster. Kompetisi ini diadakan untuk memperluas pengetahuan bisnis, kemampuan teknologi informasi dan kreativitas peserta dengan menggunakan teknologi SIG.

"Di era industri 4.0 ini, sumber daya manusia yang profesional dan bisa diandalkan jelas sangat dibutuhkan. Untuk itu sangatlah penting untuk memastikan para mahasiswa kami dilengkapi dengan keterampilan teknis dan profesionalisme yang tepat untuk ikut serta dalam mengembangkan ekonomi digital.  Melalui kerja sama dengan Esri Indonesia kami berharap dapat terus memberikan keterampilan yang dibutuhkan oleh para mahasiswa kami untuk mengubah dunia di sekitar mereka. Kami berharap, banyak mahasiswa yang akan menerbitkan karya-karyanya melalui program ini,” kata Kepala Sekolah Tinggi Pertanahan Nasional, Senthot Sudirman

"Jenjang universitas adalah jenjang pendidikan yang sangat dekat dengan dunia pekerjaan. Program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka (MBKM) merupakan kebijakan baru dari  Menteri Pendidikan dan Kebudayaan untuk memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk belajar di luar prodi utama dan mendapatkan pengalaman di luar kampus.  Program MBKM bertujuan untuk mempercepat inovasi di bidang pendidikan tinggi. Kami sangat mendukung Esri Indonesia mengambil porsi penting di dalam implementasi program MBKM ini untuk pengembangan dan memastikan kurikulum sejalan dengan kebutuhan industri, dan memastikan mahasiswa siap untuk bekerja," ujar Direktur Pembelajaran dan Kemahasiswaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia, Prof Aris Junaidi.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler