Menelisik 7 Bangunan Bersejarah Berarsitektur Indo-Islam
Arsitektur Indo-Islam sangat dipengaruhi gaya arsitektur Persia dan Turki.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Arsitektur Indo-Islam, anak benua India, sangat dipengaruhi gaya arsitektur Persia dan Turki. Pengaruh arsitektur Turki mulai terlihat di India setelah berdirinya Kesultanan Delhi dan mencapai masa kejayaan pada era Dinasti Tughlaq.
Aspek menonjol dari arsitektur Turki adalah kombinasi desain lengkungan dan kubah. Ini tidak hanya memberikan tampilan yang menakjubkan tapi kubah memberikan pemandangan cakrawala yang menyenangkan. Lengkungan dan kubah membutuhkan semen yang kuat dan orang Turki menggunakan mortar ringan berkualitas baik.
Bentuk arsitektur dengan material dan mortar yang unggul menjadi populer di bagian utara India. Untuk dekorasi, orang Turki lebih menyukai prasasti bunga dan tulisan kaligrafi Alquran daripada figur manusia atau hewan.
Selain mortar, batu pasir merah, batu pasir kuning, dan marmer banyak digunakan dalam konstruksi oleh orang Turki. Sayangnya, di India, batu merah mahal dan tidak mudah didapat.
Fitur mencolok dari arsitektur periode Tughlaq adalah dinding miring pada bangunan. Selain itu, fitur lainnya menggabungkan prinsip-prinsip lengkungan dan ambang pintu dengan balok di bangunan.
Selama dan setelah abad 14 dan 15, gaya arsitektur yang berkembang di Delhi di bawah Tughlaq dibawa maju dan dimodifikasi di berbagai kerajaan regional di seluruh India. Misalnya, peradaban India juga mengadopsi beberapa desain arsitektur yang dipengaruhi oleh budaya Asia Tengah dan Buddha selama periode Mughal.
Berikut beberapa bangunan terkenal Indo-Islam di India, seperti dilansir Daily Sabah, Senin (14/6).
Masjid Makkah Hyderabad atau Masjid Makkah
Masjid ini dibangun sekitar tahun 1600. Fondasi masjid dibangun selama dinasti Qutb Shahi dengan batu bata yang terbuat dari tanah yang dibawa dari Makkah dan pembangunannya memakan waktu sekitar 50 tahun.
Di dekat pintu masuk masjid, ada makam dan kuburan Nizams, penguasa Hyderabad abad ke-18 hingga ke-20. Kubah Masjid Makkah dikelilingi menara yang terletak di samping balkon.
Masjid-i Jehan-Numa atau Jama Masjid Delhi
Masjid ini merupakan masjid terbesar kedua di India yang terletak di New Delhi yang bisa menampung sekitar 20 ribu jamaah di halamannya. Raja Mughal Shah Jahan membangun masjid ini dengan bantuan 6.000 pekerja selama enam tahun menggunakan bahan batu pasir merah dan marmer putih.
Oleh karena itu, masjid ini digunakan sebagai masjid kekaisaran Dinasti Mughal. Dengan 30 anak tangga lebih, para pengunjung bisa melihat pemandangan indah dari masjid. Ada tiga kubah besar yang dipasang setinggi 261 kaki atau 80 meter. Kubah ini dikelilingi oleh dua menara besar di kedua sisinya.
Masjid Malik Deenar Kerala
Masjid berusia sekitar 1.300 tahun ini merupakan salah satu masjid tertua di India. Sebab, masjid ini diyakini dibangun oleh Malik bin Dinar atau Malik Deenar, cendekiawan Persia dan musafir yang dianggap menyebarkan Islam di anak benua India. Oleh karena itu, nama masjid dinamai Malik Deenar.
Arsitektur masjid ini tidak sama dengan masjid lainnya yang berkubah. Bentuknya menyerupai istana yang dibangun dengan gaya arsitektur khas Kerala tapi tetap mencerminkan arsitektur Islam pengaruh Persia.
Masjid Tipu Sultan Shahi Kolkata atau Masjid Tipu Sultan
Masjid ini dibangun oleh Tipu Sultan, penguasa Kerajaan Mysore yang berbasis di India selatan pada 1832. Desain masjid ini memiliki perpaduan unik antara arsitektur Eropa dan Mughal.
Masjid ini memiliki 16 kubah megah yang berdiri dengan empat menara. Masjid tetap dibuka bagi pengunjung terlepas dari identitas agama dan keyakinan.
Bara Imambara atau Masjid Asfi
Bara Imambara adalah monumen bersejarah arsitektur Indo-Islam terbesar. Menyandang jejak arsitektur Mughal, masjid ini memiliki aula tengah yang unik.
Aulanya besar berbentuk lengkung dan dibangun tanpa menggunakan balok. Selain struktur dan desainnya yang unik, tempat ini juga menyediakan pemandangan panorama kota Lucknow.
Taj Mahal
Salah satu bangunan yang masuk daftar keajaiban dunia ini merupakan salah satu contoh arsitektur Indo-Islam terbesar di India. Penguasa Mughal Shah Jahan saat itu membangun Taj Mahal untuk mengenang istri tercintanya sebagai simbol cinta.
Bangunan ini terbuat dari marmer putih yang dihiasi dengan kaligrafi ayat-ayat Alquran. Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan PBB (UNESCO) menetapkan Taj Mahal sebagai Situs Warisan Dunia pada 1983.
UNESCO menggambarkan Taj Mahal sebagai permata seni Muslim di India dan salah satu mahakarya warisan dunia yang dikagumi secara universal. Orang dapat melihat pemandangan paling menakjubkan dari Taj Mahal pada malam hari.
Masjid Quwwat-ul-Islam dan Qutb Minar
Kedua bangunan ini ditugaskan oleh Qutab Ud-Din-Aibak, pendiri Kesultanan Delhi sebagai bagian dari Kompleks Qutb. Fitur arsitekturnya meniru gaya Turki.
Qutb Minar yang dibangun pada 1500 merupakan menara setinggi 72,6 meter dan dibangun dari batu pasir merah berdasarkan gaya arsitektur Mamluk. Sementara Masjid Quwwat-ul-Islam awalnya dibangun dari sisa-sisa 27 kuil Hindu dan merupakan salah satu masjid paling awal yang masih ada di India.
https://www.dailysabah.com/arts/a-journey-into-indo-islamic-architecture-with-masterpieces/news