Respons Film, Ardern: Penembakan Christchurch Sensitif
Arden mengatakan, kisah komunitas Muslim seharusnya jadi fokus film tersebut.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perdana Menteri Selandia Baru, Jacinda Ardern akhirnya berkomentar terkait rencana pembuatan film yang terinspirasi tragedi penembakan Masjid Christchurch, They Are Us. Arden mengatakan, kisah komunitas Muslim seharusnya jadi fokus cerita dalam film tersebut.
Komentar Ardern mengemuka usai munculnya keberatan dari komunitas Muslim. Film itu mengisahkan penembakan yang terjadi 15 Maret 2019 di mana 51 jamaah masjid tewas. Film tersebut mengambil judul persis yang diungkap Arden merespons penembakan tersebut.
Ardern pada pekan lalu menyatakan tidak terlibat dengan film tersebut. "Tragedi ini sangat sensitif bagi Selandia Baru dan juga kepada komunitas. Saya setuju dengan cerita itu namun poinnya adalah cerita film harus berasal dari komunitas Muslim, jadi mereka merupakan fokus cerita dalam film,"katanya seperti dilansir Evening Standar, Senin (14/6).
Pengacara Komunitas Muslim, Gulded Mire mengatakan meresahkan. "Film ini seperti penyelamat supremasi kulit putih,"katanya.
Jurnalis Mohamed Hassan menulis di New Zealand Herald bahwa film tersebut menggambarkan kepahlawanan kulit putih menghadapi teror. “Pada intinya, ini adalah cerita tentang tindakan supremasi kulit putih yang terpusat pada suara, sentuhan, dan kepahlawanan. Ironis sekali, tidak ada kesadaran mendalam," katanya.