Euro 2020: Ambisi Austria Jaga Tren Positif Vs Belanda

Austria tidak akan diperkuat Marko Arnautovic jelang lawan Belanda

EPA/ Vadim Ghirda
David Alaba merayakan gol kedua Austria ke gawang Makedonia Utara.Meski menjadi tim tamu kapten sekaligus bek tengah timnas Austria, David Alaba menegaskan timnya kerasaan untuk bisa mempertahankan tren positif sekaligus memperpanjang langkah mereka di kejuaraan Euro 2020 ini.
Rep: Anggoro Pramudya Red: Ichsan Emrald Alamsyah

REPUBLIKA.CO.ID, AMSTERDAM -- Duel menarik bakal tersaji pada matchday kedua Grup B antara timnas Belanda melawan tamunya timnas Austria di Stadion Johan Cruijff, Amsterdam, Jumat (18/6) dini hari WIB nanti.


Meski menjadi tim tamu kapten sekaligus bek tengah timnas Austria, David Alaba menegaskan timnya kerasaan untuk bisa mempertahankan tren positif sekaligus memperpanjang langkah mereka di kejuaraan Euro 2020 ini.

"Kami tahu ini laga yang sulit, tetapi kami ingin memberikan segalanya saat berada di atas lapangan. Belanda memiliki semua atribut tim level kelas dunia," kata Alaba dikutip laman resmi UEFA, Jumat (18/6).

Alaba menambahkan Austria telah melakukan banyak analisis tentang pertandingan melawan Belanda. Ia pun mengatakan terselip beberapa faktor yang membuat Austria percaya diri untuk dapat mencuri kemenangan dari kubu de Oranje.

Sementara itu pelatih Austria Franco Foda menegaskan kemenangan atas Makedonia Utara pada laga perdana sangat penting bagi motivasi tim."Sekarang kami hanya ingin mempertahankan sikap kami di atas lapangan. Belanda jelas merupakan favorit grup ini, tetapi kami juga mendapatkan banyak kepercayaan diri untuk bersiap menjalani laga krusial," sambung Franco Foda menegaskan.

Nantinya tim berjuluk Unsere Burschen dipastikan bakal tanpa striker Marko Arnautovic, yang mendapat hukuman bermain satu laga dari UEFA karena selebrasi rasialis pada laga versus Makedonia Utara.

Foda mengaku kehilangan Arnautovic di lini depan tim sangat merugikan. Namun, ia tidak ingin mencari alasan dan mendesak timnya untuk bisa tampil sebagai sebuah tim.

"Kami harus berpikir tentang rencana lain dan mengirim skuad terkuat ke atas lapangan," kata pelatih berusia 55 tahun.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler