Hadapi Gelombang Ketiga Covid, Afrika Tunggu Kiriman Vaksin

Kasus Covid-19 di Afrika meningkat dalam empat pekan terakhir

AP/Bram Janssen
Anggota keluarga dan relawan dari Saaberie Chishty Society menutup kuburan seorang korban COVID-19 di pemakaman Avalon di Lenasia, Afrika Selatan, Senin, 4 Januari 2021. Selama lebih dari 30 tahun, layanan ambulans Saaberie Chishty telah merespon keadaan darurat medis dalam komunitas Muslim yang erat di Johannesburg.
Rep: Rizky Surya Red: Nur Aini

REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA -- Pejabat kesehatan Afrika mengungkapkan desakan agar vaksin segera dikirim untuk memerangi gelombang ketiga Covid-19 yang melonjak di seluruh benua. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan jumlah kasus Covid-19 Afrika telah melebihi 5 juta dan telah menewaskan 136.000 orang. 

Baca Juga


Direktur regional WHO untuk Afrika, Matshidiso Moeti, mengatakan kasus telah meningkat selama empat minggu terakhir. Dia mengatakan kasus baru dalam seminggu terakhir telah meningkat hampir 30 persen di seluruh benua dan kematian meningkat 15 persen. Moeti menyebut lima negara—Afrika Selatan, Tunisia, Zambia, Uganda, dan Namibia—menyumbang 76 persen dari infeksi virus corona baru di Afrika. 

"Afrika berada di tengah-tengah gelombang ketiga yang besar. Lintasan kasus yang melonjak harus membangkitkan semua orang untuk bertindak segera," kata Moeti dilansir dari Voice of America pada Ahad (20/6).

Moeti mengamati di India dan di tempat lain seberapa cepat Covid-19 dapat menyulitkan dan membanjiri sistem kesehatan. 

"Langkah-langkah kesehatan masyarakat harus ditingkatkan dengan cepat untuk menemukan, menguji, mengisolasi, dan merawat pasien dan dengan cepat melacak dan mengisolasi kontak mereka," kata Moeti.

 

Moeti menilai sangat mendesak agar Afrika segera menerima lebih banyak vaksin karena sirkulasi varian yang lebih menular di seluruh benua semakin cepat. Dia mengatakan varian Delta, telah dilaporkan di 14 negara Afrika. Lalu varian Beta dan Alpha telah ditemukan di lebih dari 25 negara. 

"Di tingkat benua, kami melihat peningkatan kasus yang serupa dengan puncak gelombang pertama pada Juli 2020 dan sekitar 50 persen dari puncak gelombang kedua pada Januari 2021," ujar Moeti.

Moeti menyebut 12 juta orang di Afrika telah divaksinasi penuh terhadap Covid-19. Dia menyambut baik penerimaan dosis vaksin dari fasilitas berbagi Covax WHO dan dari sumbangan pemerintah yang memungkinkan hal itu. Namun, dia mengatakan 12 juta orang itu mewakili kurang dari 1 persen dari 1,3 miliar penduduk Afrika. 

"Afrika membutuhkan jutaan dosis lagi untuk mengekang gelombang ketiga, dan pendekatan praktik terbaik akan menjadi kunci untuk memaksimalkan vaksin yang tersedia," ucap Moeti. 

WHO mengatakan Afrika membutuhkan 200 juta dosis vaksin pada akhir September untuk menginokulasi 10 persen populasi terhadap virus corona. Uni Eropa telah berjanji untuk menyumbangkan 100 juta dosis ke negara-negara berpenghasilan rendah. Sedangkan, Amerika Serikat mengatakan akan memberikan 80 juta dosis ke negara-negara miskin. 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler