UEFA Tolak Rencana Lampu Pelangi di Allianz Arena

Rencana lampu pelangi dinyalakan sebagai bentuk dukungan terhadap LGBT di Hungaria.

EPA / MARC MUELLER
Stadion Allianz Arena, markas Jerman di Euro 2020.
Rep: Eko Supriyadi Red: Israr Itah

REPUBLIKA.CO.ID, MUENCHEN -- UEFA menolak rencana Kota Muenchen untuk menyalakan lampu pelangi di Allianz Arena, saat Jerman menghadapi Hungaria pada pertandingan Euro 2020, Kamis (24/6) dini hari WIB. Lampu pelangi itu dinyalakan sebagai bentuk dukungan terhadap komunitas LGBT, yang kemudian mendapat protes dari pemerintah Hungaria.

Baca Juga


"Rasisme, homofobia, seksisme, dan segala bentuk diskriminasi adalah noda di masyarakat kita dan merupakan salah satu masalah terbesar yang dihadapi permainan hari ini," kata UEFA dalam sebuah pernyataan, Selasa (22/6) dikutip dari CNN.

Namun, UEFA menegaskan posisinya sebagai lembaga yang netral terhadap politik dan agama. Sementara rencana Kota Muenchen tersebut dinilai sebagai langkah politik, terlebih mendapat protes dari pemerintah Hungaria.

"Mengingat konteks politik dari permintaan ini, sebuah pesan yang ditujukan pada keputusan yang diambil oleh parlemen nasional Hungaria, UEFA harus menolak," tegas UEFA.

Pemerintah sayap kanan Hungaria pekan lalu mengesahkan undang-undang yang melarang promosi homoseksualitas kepada anak di bawah umur. Hungaria melarang program atau materi pendidikan apa pun yang menyebutkan homoseksualitas. 

Kemarin, Menteri Luar Negeri Hungaria Peter Szijjarto mengkritik rencana menyalakan lampu berwarna pelangi di Allianz Arena sebagai langkah yang berbahaya.

Meski menolak permintaan untuk hari pertandingan, UEFA menyarankan tanggal alternatif rencana kota Muenchen tersebut, yakni pada 28 Juni. Waktunya bertepatan Hari Pembebasan Jalan Christopher, perayaan tahunan dan demonstrasi mendukung hak LGBT yang diadakan di berbagai kota di seluruh Eropa. 

UEFA sebelumnya memilih untuk tidak mengambil tindakan disipliner terhadap kapten Jerman Manuel Neuer karena mengenakan ban kapten berwarna pelangi. 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler