Pelatih Ceksa Akui Kelabakan Atasi Kilatnya Saka-Sterling

Kecepatan Saka dan Sterling di sisi lapangan buat pertahanan Polandia kocar-kacir.

Justin Tallis, Pool photo via AP
Pemain Inggris Raheem Sterling berlari dengan bola di hadang Patrik Schick Republik Ceska, kanan, pada pertandingan grup D kejuaraan sepak bola Euro 2020 antara Republik Ceko dan Inggris di stadion Wembley di London, Rabu (23/6) dini hari WIB.
Rep: Reja Irfa Widodo Red: Gilang Akbar Prambadi

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Pelatih Republik Ceska, Jaroslav Silhavy, menyebut, ada dua penggawa timnas Inggris yang paling merepotkan barisan pertahanan timnya di laga pamungkas Grup D Euro 2020, Rabu (23/6) dini hari WIB. Satu dari dua pemain tersebut terbukti menjadi pencetak gol kemenangan The Three Lions dalam laga di Stadion Wembley tersebut. Adalah Raheem Sterling yang mampu merobek gawang Ceko, tepatnya pada menit ke-12. 


Winger Manchester City itu sukses menanduk umpan crossing Jack Grealish tepat di depan mulut gawang Ceko. Gol itu pun menjadi satu-satunya gol yang tercipta di laga tersebut. 

Silhavy pun menyebut, Sterling merupakan satu dari dua pemain Inggris yang tampil begitu impresif di laga tersebut. Selain Sterling, Silhavy juga menyebut winger berusia 19 tahun, Bukayo Saka, yang mengisi posisi sayap kanan The Three Lions. 

Menurut Silhavy, kecepatan dua pemain ini menjadi momok buat pertahanan timnnya. Di laga tersebut, pelatih timnas Inggris, Gareth Southgate, memang menempatkan Sterling dan Saka sebagai pemain sayap. 

Sementara Sterling dipercaya beroperasi di sayap kiri, Saka ditempatkan di sisi kanan permainan. Bersama Grealish, yang diplot sebagai gelandang serang, Sterling dan Saka menopang Harry Kane, yang ditempatkan sebagai penyerang tengah. 

''Saat Saka dan Sterling berlari sambil menggiring bola, sangat sulit buat kami untuk bsa menghentikan mereka. Untuk gol yang berhasil mereka ciptakan, kami tidak melakukan penjagaan sama sekali terhadap Sterling. Kami sebenarnya berupaya mengantisipasi gol cepat Inggris, tapi mereka tetap berhasil melakukannya,'' tutur Silhavy seperti dilansir laman resmi UEFA, Rabu (23/6). 

Kegagalan memetik poin di laga ini membuat Ceska harus puas mengakhiri penyisihan Grup D di peringkat ketiga. Tomas Soucek dan kawan-kawan hanya mengumpulkan empat poin dari tiga laga, hasil dari satu kemenangan, satu hasil imbang, dan satu hasil kekalahan. Kendati finish di peringkat ketiga, Ceska masih memiliki peluang untuk tampil di babak 16 besar sebagai peringkat ketiga terbaik di fase penyisihan grup. 

Terlepas dari kondisi tersebut, Silhavy tetap mengungkapkan kebanggaanya terhadap performa anak-anak asuhnya di sepanjang penyisihan Grup D. 

''Kami berhasil menjaga peluang lolos ke babak 16 besar setelah tampil di dua laga awal. Bahkan, di laga terakhir, kami bersaing dengan Inggris untuk memperebutkan posisi puncak klasemen. Kami harus melihat hal ini secara positif. Kami telah mencapai apa yang kami inginkan pada awal turnamen,'' kata Silhavy.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler