Modric: Kroasia Bisa Sulitkan Tim Mana Pun di Fase Gugur
Kroasia lolos sebagai runner-up Grup D.
REPUBLIKA.CO.ID, GLASGOW -- Kroasia berhasil bangkit usai gagal memetik kemenangan dalam dua laga awal penyisihan Grup D. Setelah dibungkam Inggris, 0-1, pada laga pembuka, Kroasia ditahan imbang, Republik Ceska, 1-1, dalam laga kedua.
Namun, kekecewaan akibat dua hasil minor ini langsung dibayar tuntas Kroasia pada laga pamungkas Grup D.
Vatreni, julukan Kroasia, sukses membungkam Skotlandia, 3-1, di Stadion Hampden Park, Rabu (23/6) dini hari WIB. Membuka keunggulan lewat gol Nikola Vlasic pada menit ke-17, Kroasia gagal mempertahankan keunggulan tersebut. Sepakan kaki kanan Callum McGregor dari luar kotak penalti merobek gawang Kroasia pada menit ke-42.
Kendati begitu, babak kedua terbukti menjadi milik Kroasia. Sepakan dari luar kotak penalti Luka Modric pada menit ke-62 membawa finalis Piala Dunia 2018 itu kembali unggul. Kroasia akhirnya memastikan kemenangan atas Skotlandia lewat sundulan Ivan Perisic usai memanfaatkan tendangan penjuru, yang dieksekusi Modric, pada menit ke-77.
Setelah terseok-seok dalam dua laga awal, Kroasia berhasil lolos ke babak 16 besar sebagai runner-up Grup D, menemani Inggris yang melaju selaku juara Grup D usai membungkam Ceko, 1-0, dalam laga lainnya.
Kendati sama-sama mengemas empat poin dari tiga laga, Kroasia unggul jumlah selisih gol dari Ceska, yang tertahan di peringkat ketiga. Modric menyebut, Kroasia telah menunjukkan peningkatan signifikan dibanding pada dua laga awal.
Performa dalam laga kontra Skotlandia dinilai dapat menjadi momentum buat Kroasia untuk bisa tampil apik pada sisa turnamen paling bergengsi antarnegara Eropa tersebut. Dalam babak 16 besar, Kroasia akan menghadapi runner-up Grup E dengan kemungkinan menghadapi salah satu dari Spanyol, Swedia, ataupun Slovakia.
Gelandang Real Madrid itu pun optimistis, dengan berbekal penampilan pada laga kontra Skotlandia, Kroasia bisa menyulitkan tim-tim mana pun, termasuk tim-tim yang difavoritkan menjadi juara Euro 2020.
''Kami kecewa dengan penampilan dalam dua laga awal. Kami tahu, kami bisa tampil lebih baik. Saat kami bisa mengulangi penampilan seperti dalam laga ini, kami dapat menjadi tim yang berbahaya buat tim mana pun,'' ujar Modric seperti dilansir laman resmi UEFA, Rabu (23/6).
Performa Modric dalam laga tersebut mendapatkan berbagai pujian. Selain berhasil menyumbang satu assist, Modric juga mencetak gol indah pada laga tersebut. Memanfaatkan sodoran bola dari Matteo Kovacic, Modric melepaskan sepakan keras dari luar kotak penalti dengan menggunakan kaki kanan bagian luar.
Bola kemudian meluncur deras dan bersarang di pojok atas gawang Skotlandia. Torehan gol itu sekaligus memperpanjang catatan rekor Modric bersama timnas Kroasia. Pengoleksi 141 kali tampil bersama timnas Kroasia itu tercatat menjadi pencetak gol tertua dalam sepanjang partisipasi Kroasia di Piala Eropa.
Sebelumnya, Modric juga merupakan pemain termuda timnas Kroasia yang mencetak gol dalam ajang Piala Eropa. ''Gol ini memiliki arti penting buat saya, tapi yang paling penting adalah permainan tim secara keseluruhan. Saya senang apabila gol saya bisa membantu tim meraih kemenangan. Namun, yang jauh lebih penting adalah kemenangan yang diraih tim ini,'' ujar peraih Ballon d'Or edisi 2018 tersebut.