Keajaiban ala Denmark

Denmark satu-satunya tim yang lolos 16 besar setelah kalah dalam dua laga awal Euro.

AP/Stuart Franklin/Pool Getty
Para pemain Denmark merayakan gol Andreas Christensen selama pertandingan Grup B Euro 2020 antara Rusia dan Denmark di Stadion Parken di Kopenhagen, Denmark, Senin, 21 Juni 2021.
Rep: Frederikus Bata Red: Endro Yuwanto

REPUBLIKA.CO.ID, KOPENHAGEN -- Timnas Denmark menghadirkan kejutan pada babak penyisihan grup Piala Eropa (Euro) 2020. Skuad polesan Kasper Hjulmand lolos dari lubang jarum.

Simon Kjaer dkk secara dramatis melaju ke babak 16 besar. Denmark mendampingi Belgia. Jika dilihat dari kualitas amunisi, kubu Danish Dynamite layak meraih hasil ini.

Namun, pasukan merah-putih sempat membuat awal yang buruk. Pada laga perdana, Denmark kalah 0-1 dari tim non-unggulan, Finlandia, di Kopenhagen. Kendati menguasai segalanya, Andreas Christensen dkk, tetap terjerembab.

Laga itu ditandai dengan pingsannya Christian Eriksen. Andalan Danish Dynamite tersebut kini dalam pemulihan, setelah terkena serangan jantung.

Tuan rumah lalu menuju laga kedua. Denmark memberikan perlawanan maksimal pada Belgia. Namun pada akhirnya juara Piala Eropa 1992 itu menyerah 1-2 dari the Red Devils. Kekalahan dalam dua laga awal membuat anak asuh Kasper Hjulmand berada di ujung tanduk.

Denmark harus menang pada partai pamungkas. Pada saat yang sama, the Red and White tetap bergantung pada hasil pertandingan lain. Rupanya, Dewi Fortuna memihak pada Negari Skandinavia ini.

Pada partai ketiga Grup B, Denmark mengalahkan Rusia. Tim beruang merah dihajar 4-1 di Parken Stadium, Selasa (22/6) dini hari WIB.

Di Saint Petersburg, Belgia menumbangkan Finlandia 2-0 lewat gol bunuh diri Lukas Hradecky dan gol Romelu Lukaku. Hasil demikian membuat Denmark naik ke posisi kedua klasemen akhir untuk mendampingi tim favorit juara, Belgia, ke babak 16 besar.

Para jugador Danish Dynamite tak dapat menyembunyikan kegembiraannya. Salah satunya, penyerang Mikkel Damsgaard. "Sungguh edan kami bisa lolos. Ini perasaan luar biasa. Saya tidak pernah bermimpi menjadi bagian dari sesuatu yang hebat ini," kata Damsgaard dikutip dari laman UEFA.

Bek Denmark Joakim Maehle juga menyerukan hal serupa. Ia merasa kubunya baru saja mendapatkan keajaiban. Ada rasa puas yang tak terlukiskan.

Baik Denmark, Rusia, maupun Finlandia, sama-sama mengumpulkan tiga poin. Namun tim Dimanit unggul selisih gol atas para rival. Selanjutnya anak asuh Hjulmand akan bertemu Wales di Johan Cruyff Arena, Amsterdam, Belanda, Sabtu (26/6) malam WIB.

"Saya kehabisan kata-kata untuk menggambarkan kekaguman saya pada skuad ini," ujar Hjulmand memuji kerja keras, semangat, dan mentalitas pasukannya.

Ini pertama kalinya Denmark tampil di babak sistem gugur, sejak Euro 2004. Sepanjang sejarah, Denmark satu-satunya tim yang berada di tahapan tersebut, setelah kalah dalam dua pertandingan awal. Bermain di kandang sendiri, turut membantu Martin Braithwaite dkk untuk membuat keajaiban di menit-menit terakhir.


BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler