Ulama Bangladesh Larang Gunakan Emoji Haha untuk Mengejek

Seorang Ulama Bangladesh mengeluarkan fatwa terkait penggunaan emoji 'Haha'

EPA
Facebook
Red: Agung Sasongko

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Seorang Ulama Bangladesh mengeluarkan fatwa terkait penggunaan emoji 'Haha' pada Facebook untuk mengejek orang. Ahmadullah, demikian nama ulama tersebut, menyebut mengunakan emoji haha untuk mengejek orang dilarang dalam Islam.                      

Baca Juga


Ahmadullah, yang juga memiliki tiga juta pengikut di Facebook dan YouTube ini  secara teratur tampil di televisi untuk membahas isu agama di Bangladesh.

Pada Sabtu lalu (19/6), Ahmadullah mengunggah video tiga menit yang intinya membahas ejekan di Facebook. Di video itulah, ia mengeluarkan pernyataan yang melarang menggunakan emoji hahaha untuk mengejek orang lain.

“Saat ini kita menggunakan emoji haha ​​Facebook untuk mengejek orang,” kata Ahmadullah dalam video yang telah dilihat lebih dari dua juta kali itu.

 

 

"Jika kita merespons emoji itu karena hanya sekedar bercanda itu tidak masalah. Namun, jika itu diunggah untuk mengejek atau mengolok-olok orang lain itu yang tidak boleh dalam Islam," ungkapnya seperti dilansir Eastern.biz.

"Demi Allah, saya berharap Anda bisa menahan diri untuk mengejek seseorang. Jika Anda menyakiti mungkin Anda akan menerima balasan dengan bahasa yang lebih tak terduga,"" katanya.

Video tersebut segera mendapatkan respons beragam dari netizen. Ada yang positif, juga tak sedikit yang mengejeknya dengan emoji haha.

Ahmadullah, merupakan salah satu dai di Banglades yang memanfaatkan internet untuk berdakwah. Setiap harinya, ia membahas masalah isu agama yang kemudian diunggahnya dalam akun media sosial miliknya. Dari setiap bahasan ternyata mendapat respons netizen, termasuk saat membahas virus corona.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler