DPR Ingatkan Masyarakat Tak Gelar Nobar Piala Eropa

Seluruh lapisan masyarakat diharapkan punya kesadaran bersama menanggulangi wabah

EPA-EFE/Zsolt Szigetvary
Cristiano Ronaldo dari Portugal melakukan selebrasi usai mencetak gol pada pertandingan Portugal vs. Prancis pada putaran ketiga Grup F Piala Eropa 2020 di Puskas Ferenc Arena di Budapest, Hongaria, 23 Juni 2021.
Rep: Nawir Arsyad Akbar Red: Gita Amanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad mengingatkan, kepada semua pihak agar tidak menggelar nonton bareng (nobar) Piala Eropa. Hal ini mengingat angka penyebaran Covid-19 yang sedang meningkat beberapa hari terakhir.

"Saya mengingatkan kepada seluruh kalangan agar tidak tertular efouria Piala Eropa dengan cara melakukan nobar. Cukup nonton di rumah masing-masing saja, ingat grafik Covid-19 sedang sangat meningkat," ujar Dasco lewat keterangan tertulis, Kamis (24/6).

Ia tidak ingin ada klaster Covid-19 dengan adanya Piala Eropa. Terlebih semakin mendekati babak final kegiatan nobar kerap dilakukan masyarakat, baik itu di hotel, kafe, hingga di pemukiman warga. 

"Saya minta aparat dan birokrat setempat terus gencar melakukan patroli untuk mengantisipasi adanya nobar Piala Eropa. Dan saya minta kepada seluruh lapisan masyarakat untuk memiliki kesadaran bersama dalam menanggulangi wabah Covid-19 ini," ujar Dasco.

Meski ia menyadari, nobar sepakbola adalah kegiatan positif dalam menjaga nilai-nilai sosial dan bermasyarakat. Namun tidak untuk saat ini, masyarakat harus sadar bahwa tempat isolasi dan rumah sakit sudah penuh.

"Jangan sampai gara-gara nobar perempat final, jadi tidak bisa nonton pertandingan final karena harus diisolasi karena terjangkit Covid 19. Jadi, tolong nonton Piala Eropa-nya di rumah saja," ujar Ketua Harian Partai Gerindra itu.


Kasus positif Covid-19 secara nasional bertambah 20.574 pada Kamis (24/6). Kini, total kasus positif Covid-19 di Indonesia menjadi 2.053.995, sejak pertama kali diumumkan pada awal Maret 2020.

Data Kementerian Kesehatan menyebutkan, dari total kasus positif tersebut, sebanyak 1.826.504 di antaranya telah sembuh. Jumlah pasien yang sembuh itu bertambah 9.201 dari hari sebelumnya.

Sementara itu, sebanyak 55.949 orang di antaranya meninggal dunia. Pasien yang wafat usai terinfeksi virus tersebut bertambah 355 dari kemarin.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler