Hampir 100 Orang Hilang Usai Apartemen Runtuh di Miami
99 orang masih belum ditemukan selama sekitar 18 jam setelah gedung apartemen runtuh
REPUBLIKA.CO.ID, MIAMI -- Tim penyelamat mengambil berton-ton puing untuk mencari korban selamat setelah runtuhnya sebagian menara apartemen tepi laut di dekat Miami, Amerika Serikat (AS), Kamis (24/6). Para pejabat melaporkan setidaknya satu orang tewas dan hampir 100 orang hilang.
Wali Kota Miami-Dade County, Daniella Levine Cava, mengatakan 99 orang masih belum ditemukan selama sekitar 18 jam setelah runtuhnya sebagian besar kondominium Champlain Towers South di Surfside, sebuah kota pulau penghalang di seberang Biscayne Bay. Beberapa orang mungkin tidak berada di gedung pada saat itu. Sebanyak 102 orang lainnya yang awalnya tidak diketahui keberadaannya telah ditemukan dan dinyatakan aman.
Seorang petugas pemadam kebakaran mengatakan sebelumnya bahwa 35 orang dievakuasi dari bagian bangunan kiri yang menjulang tinggi. Tim tanggap menggunakan anjing dan drone terlatih untuk mencari korban selamat.
"Api dan penyelamatan ada di sana dengan tim pencari mereka, dengan anjing mereka. Ini adalah situs yang sangat berbahaya saat ini. Sangat tidak stabil," kata Direktur Polisi Miami-Dade Freddy Ramirez.
Ramirez menyatakan, tim pencari akan terus melakukan penuyusuran dan penyelamatan. "Mereka akan bekerja sepanjang malam. Mereka tidak berhenti," katanya.
Menurut Ramirez jumlah korban yang diketahui dan orang hilang kemungkinan akan berfluktuasi. "Saya tidak ingin menetapkan harapan palsu. Ini adalah situasi yang sangat tragis bagi keluarga dan masyarakat itu," ujarnya.
Tim pencari mendeteksi suara benturan dan suara lainnya, tetapi tidak ada suara yang datang dari gundukan puing. Padahal sudah beberapa jam setelah gedung tersebut runtuh.
Hingga saat ini gedung tinggi berusia 40 tahun itu runtuh dalam hitungan detik tidak segera diketahui. Meskipun pejabat setempat mengatakan menara 12 lantai itu sedang menjalani konstruksi atap dan perbaikan lainnya.