Pemeliharaan Hubungan Pekerja
Pembinaan hubungan industrial diharapkan dapat menciptakan hubungan kerja harmonis.
PEMELIHARAAN HUBUNGAN PEKERJA
MasâudaDewiSuyanti,ImroatulIslamia ,ArisnaMaulana ,WaliyatunDamayanti ,Gandi Raul Permadi , WahyuHasmi.
Abtrak
Pembinaan hubungan industrial di Indonesia diharapkan dapat menciptakan ketenangan kerja, lingkungan kerja yang kondusif dan hubungan kerja yang harmonis. Serikat pekerja sebagai perwakilan pekerja dan manajemen sebagai perwakilan perusahaan memiliki peran penting dalam membina hubungan industrial. Serikat pekerja berperan dalam pembuatan perjanjian kerja bersama, menyelesaikan perselisihan dalam lembaga bipartit secara musyawarah dan mewadahi aspirasi pekerja sehingga keinginan pekerja bisa dikordinasi yang berdampak pada terciptanya hubungan industrial yang harmonis. Manajemen telah berperan dengan optimal yang terlihat dalam mengatasi gangguan kerja dalam perusahaan dan peran dalam bernegosiasi terkait dengan pengelolaan ketenagakerjaan di perusahaan. Serikat pekerja dan manajemen telah bekerjasama membina hubungan industrial dengan berpedoman kepada nilai-nilai bangsa yaitu, pancasila yang diharapkan berkembang di Indonesia dalam menjalankan aktivitas industrialnya.
Kata kunci : Serikat Pekerja, Hubungan Kerja, Karyawan
A. PENDAHULUAN
Perkembangan industri global membawa dampak terhadap kehidupan manusia dalam dunia usaha. Persaingan bisnis yang semakin ketat, menuntut perusahaan untuk mengoptimalkan seluruh sumberdaya yang dimiliki dalam menghasilkan produk berkualitas tinggi agar mampu bertahan dalam persaingan dengan perusahaan lain. Mengingat bahwa unsur manusia merupakan unsur yang terpenting, maka pemeliharaan hubungan dengan karyawan yang berkelanjutan dan serasi dalam setiap organisasi menjadi sangat penting. Sumber daya manusia sebagai tenaga kerja tidak terlepas dari masalah-masalah yang berkaitan dengan keselamatan kesehatannya sewaktu bekerja. Hal ini berkaitan dengan perlindungan tenaga kerja dari bahaya dan penyakit akibat kerja maupun lingkungan kerja.
Karyawan merupakan faktor produksi yang terpenting dalam perusahaan, sangat berpengaruh terhadap pencapaian suatu perusahaan. Apalagi jika adanya penurunan kualitas serta semangat kerja karyawan secara langsung akan menurunkan performa dan kualitas perusahaan. Agar semua tenaga kerja semangat bekerja, berdisiplin tinggi, dan bersikap loyal dalam menunjang tujuan perusahaan maka fungsi pemeliharaan mutlak mendapat perhatian manajer. Karyawan akan bersemangat kerja jika memiliki kesejahteraan yang baik.
Dengan memiliki tenaga-tenaga kerja yang terampil dengan motivasi tinggi perusahaan telah mempunyai asset yang sangat mahal, yang sulit dinilai dengan uang. Proses pendirian suatu perusahaan baik itu yang bergerak dalam bidang Industri maupun jasa selalu dilandasi keinginan untuk mencapai tujuan dan sasaran tertentu. Setiap perusahaan tentu selalu memiliki tujuan yang ingin dicapainya. Kunci utama kesuksesan suatu organisasi maupun industri adalah sumber daya manusia di masa sekarang maupun mendatang. Semua tenaga kerja/karyawan ditekankan untuk semangat bekerja, berdisipin tinggi, dan loyal. Maka perusahaan harus mengadakan pemeliharaan yang baik terhadap karyawan.
B. METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang di gunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Metode Deskriptif adalah suatu metode penelitian yang menggambarkan suatu permasalahan yang ada kemudian di analisa sehingga menghasilkan kesimpulan. Penelitian deskriptif mempelajari masalah-masalah dalam masyarakat, serta tatacara yang berlaku dalam masyarakat serta situasi-situasi tertentu, termasuk tentang hubungan, kegiatan-kegiatan, sikap-sikap, pandangan-pandangan, serta proses-proses yang sedang berlangsung dan pengaruh-pengaruh dari suatu fenomena (Nazir, 1988).Penulis juga menggunakan data sekunder yang di gunakan sebagai pelengkap dari data primer yang di peroleh dari, library search, terutama dari text books, jurnal, serta literatur penunjang lainnya.
1. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis data kualitatif.Terdapat tiga jalur analisis data kualitatif, yaitu reduksi data, penyajian data dan kesimpulan (Miles dan Huberman, 1922:3). Adapun langkah-langkah tersebut antara lain:
a. Reduksi Data
Reduksi data diartikan secara sempit sebagai proses pengurangan data, namun dalam arti yang lebih luas adalah proses penyempurnaan data, baik pengurangan terhadap data yang kurang perlu dan tidak relevan, maupun penambahan terhadap data yang dirasa masih kurang.
b. Penyajian Data
Penyajian data merupakan proses pengumpulan informasi yang disusun berdasar kategori atau pengelompokan-pengelompokan yang diperlukan. Interpretasi data merupakan proses pemahaman makna dari serangkaian data yang telah tersaji, dalam wujud yang tidak sekedar melihat apa yang tersurat, namun lebih pada memahami atau menafsirkan mengenai apa yang tersirat didalam data yang telah disajikan.
c. Penarikan Kesimpulan atau Verifikasi
Penarikan kesimpulan atau verifikasi merupakan proses perumusan makna dari hasil penelitian yang diungkapkan dengan kalimat yang singkat, padat, dan mudah dipahami, serta dilakukan dengan cara berulang kali melakukan peninjauan mengenai kebenaran dari penyimpulan itu, khususnya berkaitan dengan relevansi dan konsistensinya terhadap judul, tujuan dan perumusan masalah yang ada.
2. Teknik Keabsahan Data
Uji keabsahan data yang penulis gunakan adalah uji (credibility) kredibilitas data. Moleong (2005:5) memaparkan tujuan uji (credibility) kredibilitas data yaitu untuk menilai kebenaran dari temuan penelitian kualitatif. Kredibilitas ditunjukkan ketika partisipan mengungkapkan bahwa transkrip penelitian memang benar-benar sebagai pengalaman dirinya sendiri. Dalam penelitian ini, peneliti akan menggunakan beberapa pengujian keabsahan data, antara lain:
1. Menggunakan Bahan Referensi
Bahan refrensi di sisni adanya bahan pendukung untuk membuktikan data yang telah ditemukan oleh peneliti.Data tentang interaksi manusia, atau gambaran suatu keadaan perlu didukung oleh foto-foto,alat-alat bantu, seperti kamera dan perekam suara sangat diperlukan untuk mendukung kredibilitas data yang telah ditemukan oleh peneliti.
2. Triangulasi
Dalam teknik pengumpulan data, triangulasi diartikan sebagi teknik pengumpulan data yang bersifat menggabungkan dari berbagai teknik pengumpulan data dan sumber data yang telah ada. Dalam hal triangulasi, Susan Stainback (1988:184) menyatakan bahwa âthe aim is not to determine the truth about some social phenomenon, rather the purpose of triangulation is to increase oneâsunderstanding of what ever is being investigatedâ. Tujuan triangulasi bukan untuk mencari kebenaran tentang beberapa fenomena, tetapi lebih pada peningkatan pemahaman peneliti terhadap apa yang telah ditemukan.
C. HASIL DAN PEMBAHASAN
Serikat Buruh Atau Serikat Pekerja
Pengertian serikat pekerja atau buruh menurut pasal 1 ayat 1 Undangundang Nomor 21 Tahun 2000 adalah organisasi yang dibentuk oleh, dari, dan untuk pekerja atau buruhbaik di perusahaan maupun diluar perusahaan, yang bersifat bebas, terbuka, mandiri, demokratis dan bertanggung jawab guna memperjuangkan, membela serta melindungi hak dankepentingan pekerja atau buruhserta meningkatkan kesejahteraan pekerja atau buruh dan keluarganya.
Berdasarkan Pasal 1 Angka 4 Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Pekerja/buruh adalah Setiap orang yang bekerja dengan menerima upah atau imbalan dalam bentuk lain. Pengusaha adalah orang perseorangan, persekutuan atau badan hukum yang menjalankan suatu perusahaan milik sendiri. Pengusaha juga orang perseorangan, persekutuan atau badan hokum yang secara berdiri sendiri menjalankan perusahaan bukan miliknya. Dan pengusaha juga diartikan perseorangan, persekutuan atau badan hukum yang berada di Indonesia mewakili perusahaan yang berkedudukan diluar wilayah Indonesia.
Tantangan Dalam Hubungan Kerja
Pertumbuhan berbagai jenis pekerjaan dan meningkatnya globalisasi pada berbagai perusahaan menghadirkan tantagan pada hubungan karyawan yang unik terhadap departemen SDM. Secara uum hubungan karyawan dibentuk oleh persepsi terhadap deskriminasi, atau kebalikan dari diskriminasi, yyang mungkin saja dapat terjadi ketika penentuan pekerjaan, promosi pekerja atau pemberi hadiah pada sekelompok karyawan.
Hubungan karyawan secara khusus akan menghadapi tantangan tentang penyebarn AIDS, radiasi dan gangguan pada karyawan yang bekerja dengan menggunakan video, masalah asap rokok dan kualitas komputer.
Jalan keluarnya adalah dengan melakukan komunikasi dengan karyawan, dengan atasan, bimbingan karyawan dan disiplin. Ini diharapkan akan menciptakan suasana kerja yang sehat dan dapat meningkatkan produktivitas, dan kinerja perusahaan.
Kesimpulan
Hubungan kerja sangat penting artinya dalam upaya mewujudkan eksistensi perusahaan yang kompetitif. Hubungan kerja yang di maksud adalah ketentuan tentan tugas dan tanggung jawab pemberi kerja (perusahaan) dan penerima kerja (karyawan). Dengan kata lainm pengaturan hubungan kerja adalah kesepakatan yang disetujui oleh pihak pemberi kerja dan penerima kerja dalam komunikasi.
Saran
Diharapkan hubungan pemeliharaan kerja dalam perusahaan dapat di terapkan dengan baik sesuai dengan standart operasionalnya. Karena banyak dijumpai perusahaan belum menerapkan betapa pentingnya hak para pekerja.
DAFTAR PUSTAKA
Arton Angga. Pengertian dan tujuan serikat buruh pekerja. Diakses pada tanggal 30 April 2018.
Lalu Husni, 2009, Pengantar Hukum Ketenagakerjaan Indonesia, Edisi Revisi, Rajawali Pers, Jakarta.
Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Manajemen, Bandung, Alfabeta