Israel Serang Lokasi Pembuatan Senjata Hamas di Gaza

Serangan Israel menjadi tanggapan balon pembakar yang diluncurkan wilayah Palestina

Ilustrasi Bendera Israel dan Palestina
Rep: Fergi Nadira Red: Nur Aini

REPUBLIKA.CO.ID, TEL AVIV -- Militer mengatakan pesawat Israel mengebom sebuah situs Hamas di Jalur Gaza, Jumat (2/7) waktu setempat. Serangan dilakukan sebagai tanggapan atas balon pembakar yang diluncurkan dari daerah kantong Palestina ke Israel.

Baca Juga


Hamas membenarkan bahwa salah satu situsnya diserang. Militer Israel mengatakan, situs yang diserang adalah lokasi pembuatan senjata Hamas. Tidak ada laporan korban jiwa.

Sejak gencatan senjata 21 Mei yang mengakhiri 11 hari pertempuran Israel-Hamas, warga Palestina di Gaza secara sporadis meluncurkan balon berisi bahan pembakar melintasi perbatasan. Hal tersebut menyebabkan kebakaran yang telah membakar ladang di Israel.

Palestina mengatakan balon-balon itu bertujuan untuk menekan Israel agar melonggarkan pembatasan di daerah kantong pantai yang diperketat selama pertempuran Mei. Peluncuran balon telah surut setelah Israel melonggarkan beberapa pembatasan di Gaza pekan lalu.

Namun, pada Kamis (1/7), balon kembali diluncurkan dari Gaza. Akibatnya, setidaknya empat kebakaran di dekat kota-kota Israel di sepanjang perbatasan.

"Menanggapi tembakan balon pembakaran menuju wilayah Israel hari ini, jet tempur IDF (militer Israel) menyerang (a) lokasi pembuatan senjata milik (milik) Hamas," kata militer dalam sebuah pernyataan.

Juru bicara Hamas Fawzi Barhoum menyebut serangan Israel sebagai reaksi mencolok. Dia mengatakan Palestina menekan (Israel).

Mesir dan PBB telah meningkatkan upaya mediasi atas serangan Israel dan peluncuran balon Gaza, meskipun insiden tersebut tidak menyebabkan eskalasi yang lebih luas. Setidaknya 250 warga Palestina dan 13 di Israel tewas dalam pertempuran Mei lalu. Milisi Gaza menembakkan roket ke kota-kota Israel dan Israel melakukan serangan udara di daerah kantong pantai.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler