Anies Ibaratkan Vaksinasi Covid Seperti Piala Eropa

Anies mendorong masyarakat untuk menjadi sosok pengumpan vaksinasi.

Republika/Putra M. Akbar
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengajak masyarakat untuk mendorong warga agar ikut vaksinasi Covid-19.
Rep: Flori Anastasia Sidebang Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan mengatakan, pihaknya masih memiliki pekerjaan rumah (PR) dalam menuntaskan program vaksinasi Covid-19. Menurutnya, untuk memastikan seluruh warga di Ibu Kota mendapatkan vaksin, maka diperlukan tindakan dalam menggerakan masyarakat agar mau mendatangi sentra vaksinasi.

"Saya ingin menggarisbawahi kepada semua bahwa vaksinasi ini harus dikeroyok, bukan hanya melakukan tindakan vaksinasinya, tapi menggerakan orang datang ke tempat vaksinasi itu sama pentingnya," kata Anies dalam diskusi daring, Sabtu (10/7).
 
Anies pun mengibaratkan pelaksanaan vaksinasi ini sama seperti pertandingan sepakbola Piala Eropa. Ia menjelaskan, sebuah gol dapat tercipta dalam pertandingan tersebut, jika ada pemain yang mengumpan bola. 
 
Namun, kebanyakan pemain sepakbola cenderung hanya mau menjadi pencetak gol lantaran namanya akan tercatat. Padahal, menurut Anies, seorang pemain hanya dapat mencetak gol apabila ada pengumpan bola. Ia pun menilai, hal serupa juga terjadi dalam pelaksanaan vaksinasi Covid-19.
 
"Sebenarnya, bolanya hanya bisa masuk (gawang) kalau ada pengumpan. Vaksinasi juga begitu. Menyediakan tenda untuk vaksin itu baik, menyediakan orang untuk memvaksin itu baik. Tapi pengumpan itu jauh lebih penting, jauh lebih baik saat ini," ujarnya.
 
Oleh karena itu, Anies mengajak seluruh masyarakat agar menjadi 'pengumpan' atau sosok yang mampu mendorong orang-orang di sekitarnya untuk mengikuti program vaksinasi. Sebab, keberhasilan program ini ditentukan berdasarkan banyaknya masyarakat yang mendatangi lokasi vaksinasi.
 
"Saya mengajak kepada semua untuk jadi pengumpan, mendorong warga mari sama sama ikut vaksinasi. Keberhasilannya bukan ditentukan oleh berapa banyak vaksin yang tersedia, tapi berapa banyak orang yang datang ke tempat vaksinasi," jelas dia.

 

 

 

 
Sementara itu, dalam kesempatan yang sama, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta Widyastuti pun menyampaikan hal serupa. Ia meminta masyarakat untuk tidak ragu mengikuti program vaksinasi Covid-19.
 
"Saat ini sudah tersedia vaksin dalam jumlah yang cukup di DKI Jakarta. Jangan ragu, silakan mencari sentra vaksin terdekat. Bisa memakai aplikasi JAKI, atau menghubungi puskesmas, kantor kelurahan setempat. Ayo, kita ajak vaksin," ucap Widyastuti. 
 
Selain mengajak masyarakat untuk mendapat suntikan vaksin, Widyastuti juga kembali mengingatkan masyarakat agar tetap disiplin melakukan protokol kesehatan pencegahan penularan virus corona, yakni memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas (5M). Sebab, dalam penanganan pandemi Covid-19 ini memerlukan keterlibatan dari pemerintah dan warga. 
 
"Saat ini kita terus menerus bersama-sama untuk menegakan 5M. Tentu tidak cukup hanya peran dari pemerintah saja, tetapi bagaimana segenap warga masyarakat untuk selalu mengajak, mengimbau bersama-sama melaksanakan 5M," kata dia. 
 
Sebelumnya, epidemiolog dari Universitas Indonesia (UI), Pandu Riono mengatakan, pihaknya bersama beberapa lembaga terkait melakukan survei serologi untuk mengukur proporsi warga DKI Jakarta yang memiliki antibodi terhadap Covid-19. Berdasarkan hasil survei tersebut, Pandu mengungkapkan, hampir separuh penduduk Ibu Kota pernah terinfeksi Covid-19.
 
Survei serologi ini berbasis populasi dengan metode sampling yang dilakukan pada kurun waktu 15-31 Maret 2021. Survei dilaksanakan di 100 kelurahan di enam wilayah Kota/Kabupaten Administrasi Jakarta.
 
"Ternyata, dari hasil studi hampir separuh penduduk Jakarta pernah terinfeksi, itu angkanya 44,5 persen. Artinya bahwa ini cukup besar karena Jakarta memang epicenter dari pandemi dan menjadi kontributor terbesar dari negara Republik Indonesia ini," kata Pandu dalam diskusi virtual, Sabtu (10/7).
Baca Juga



BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler