Presiden Erdogan Kenang Korban Genosida Srebrenica
Erdogan menyuarakan kesedihan dan simpatinya kepada para korban.
REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan pada Minggu memperingati 26 tahun genosida Srebrenica. Ia menyuarakan kesedihan dan simpatinya kepada para korban.
Dalam pesan video pada upacara peringatan untuk menandai ulang tahun pembantaian di Bosnia, Recep Tayyip Erdogan mengatakan Turki akan terus mendukung Bosnia dan Herzegovina dan Bosnia.
Turki tidak akan pernah membiarkan genosida, yang merupakan noktah hitam dalam sejarah Eropa dan kemanusiaan dilupakan, tambah dia. “Luka yang dibuka Srebrenica di hati kami masih berdarah meski 26 tahun telah berlalu,” kata Erdogan.
Lebih dari 8.000 Muslim Bosnia terbunuh ketika pasukan Serbia Bosnia menyerang Srebrenica pada Juli 1995, meskipun ada pasukan penjaga perdamaian Belanda.
Dewan Keamanan PBB menyatakan Srebrenica sebagai “daerah aman” pada musim semi 1993.
Namun pasukan yang dipimpin oleh Jenderal Mladic menyerbu zona PBB. Jenderal Mladic kemudian dinyatakan bersalah atas kejahatan perang, kejahatan terhadap kemanusiaan dan genosida.
Mengingat keputusan pengadilan tentang penjahat perang, Erdogan mengatakan meskipun keputusan itu tidak dapat meringankan penderitaan "tragedi di jantung Eropa", itu dapat membantu mencegah genosida lainnya.
Dia menggarisbawahi pentingnya perdamaian di Bosnia dan Herzegovina, yang memiliki kepercayaan, budaya, dan etnis yang berbeda, seraya mengatakan stabilitasnya diperlukan untuk seluruh Eropa, khususnya Balkan.
Presiden Turki meminta tokoh-tokoh politik untuk menentang kebencian, kekerasan dan diskriminasi, dan bersatu kembali berdasarkan nilai-nilai kemanusiaan yang sama. “Membuat perdamaian permanen di tanah ini [Bosnia dan Herzegovina] adalah tugas kita bersama,” kata dia.
Erdogan juga menyampaikan belasungkawa kepada keluarga korban genosida, dan berharap rahmat Allah atas para korban meninggal.