Epidemiolog: Penerapan 3T Saat PPKM Darurat Perlu Diperkuat

Akses masuk bagi pendatang dari luar kota dinilai harus diperketat lagi.

Antara/Wahyu Putro A
Penerapan praktik 3T selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat harus diperkuat lagi (ilustrasi).
Red: Qommarria Rostanti

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Ahli epidemiologi lapangan dari Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed), dr Yudhi Wibowo, menilai penerapan praktik 3T selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat harus diperkuat lagi. Praktik 3T yang dimaksud yakni  pemeriksaan (testing), pelacakan (tracing) dan pengobatan (treatment).


"Perlu diulang kembali bahwa PPKM Darurat harus diiringi praktik 3T, implementasi di lapangan harus dimaksimalkan," kata dia di Purwokerto, Kamis (15/7).

Dia mengatakan, selain praktik 3T, prosedur, dan pengaturan isolasi mandiri atau karantina mandiri juga harus menjadi perhatian khusus. "Mobilitas penduduk, termasuk juga di tingkat lokal, harus dibatasi secara ketat," kata dia.

Dia menyebut, satgas Covid-19 di tingkat daerah juga perlu menggencarkan upaya antisipasi terhadap meningkatnya potensi transmisi lokal. "Yang dikhawatirkan adalah transmisi lokal mengalami peningkatan, sehingga mobilitas di level mikro harus diperketat lagi, hingga tingkat desa," kata dia.

Yudhi mengatakan, akses masuk bagi pendatang dari luar kota juga harus benar-benar diperketat lagi. "Jika implementasi di lapangan makin kuat, maka diharapkan pelaksanaan PPKM Darurat akan berjalan efektif," ujarnya.

Sebelumnya, dia mengatakan, peningkatan kapasitas 3T perlu diperkuat di level mikro, guna menekan risiko penularan dan penyebaran Covid-19 dan mendukung suksesnya PPKM Darurat. Yudhi juga mengingatkan perlunya kerja sama lintas sektor guna menyukseskan pelaksanaan PPKM Darurat.

"Agar kebijakan PPKM Darurat ini berjalan optimal, sangat dibutuhkan kerja sama semua lintas sektor dan dukungan sumber daya yang harus berkelanjutan," kata dia.

Yudhi menyebut, saat ini masih sangat diperlukan keterlibatan masyarakat dengan penuh kesadaran bahwa pandemi Covid-19 adalah nyata dan sangat berbahaya, terutama bagi mereka yang masuk kelompok risiko tinggi. "Untuk antisipasi lonjakan kasus, terlebih lagi pada saat ini terdapat kasus varian baru, yakni varian delta, maka upaya antisipasi dan disiplin protokol kesehatan harus terus diperkuat," kata dia.

 

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Berita Terpopuler