WHO: Pandemi Covid-19 Masih Jauh dari Selesai
Penyebaran Covid-19 yang meluas membuat pandemi makin sulit terselesaikan.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Komite Darurat Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, penyebaran Covid-19 yang kini kembali meluas membuat pandemi semakin sulit terselesaikan. Bahkan, ketua Komite, Prof Didier Houssin, mengatakan, trend saat ini sangat mengkhawatirkan.
"Pandemi masih jauh dari selesai," kata komite dalam sebuah pernyataan dikutip The Telegraph, Jumat (16/7).
Houssin menyebut, satu setengah tahun setelah WHO pertama kali mengumumkan darurat kesehatan masyarakat yang menjadi perhatian Internasional (PHEIC), dunia masih kesulitan mengejar virus yang ada. Bahkan, peringatan tertinggi yang diputuskan WHO itu, membuat semua pihak masih jauh dalam saling kejar menyelesaikan pandemi.
"Kita masih mengejar virus ini dan virus masih mengejar kita," kata komite.
Hingga saat ini, masih ada empat varian dominan yang terkait dengan Covid-19 global. Selain varian Alpha, Beta, dan Gamma , varian Delta yang pertama kali terdeteksi di India kini menyebar cepat di seluruh dunia.
Sementara itu, mantan pimpinan Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat, Scott Gottlieb MD, mengatakan, perkembangan tersebut mengindikasikan bahwa varian Delta menyebar dengan sangat cepat. Gottlieb menilai penyebaran varian Delta di negaranya belum akan mereda dalam waktu dekat.
Menurut prediksi Gottlieb, yang terburuk dari lonjakan kasus varian Delta belum terjadi. Penyebaran kasus Covid-19 diperkirakan akan terus memburuk, sebelum kemudian membaik.
Gottlieb juga meprediksi bahwa puncak lonjakan kasus varian Delta mungkin baru terjadi dalam waktu beberapa bulan ke depan. Di AS, Gottlieb menilai puncak lonjakan kasus varian Delta akan terjadi di sekitar pengujung September 2021.
"Sepertinya, itulah yang terjadi," jelas Gottlieb, seperti dilansir BestLife, Kamis (15/7).