Joe Biden tak Mau Kirim Pasukan ke Haiti untuk Jaga Keamanan

AS hanya mengirim Marinir untuk menjaga Kedutaan Besar AS di Haiti

AP/Evan Vucci
Presiden AS Joe Biden
Rep: Rizky Jaramaya Red: Nur Aini

REPUBLIKA.CO.ID, PORT-AU-PRINCE -- Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden pada Kamis (15/7) mengatakan, pemerintah tidak akan mengirimkan pasukan ke Haiti untuk membantu keamanan negara tersebut setelah pembunuhan Presiden Jovenel Moise. Biden mengatakan, AS hanya mengirim Marinir untuk menjaga Kedutaan Besar AS di ibu kota Port-Au-Prince.

Baca Juga


"Gagasan mengirim pasukan Amerika ke Haiti tidak ada dalam agenda saat ini," kata Biden.

Pernyataan Biden tersebut mendapat tanggapan dingin dari kelompok masyarakat sipil dan mantan tokoh militer Haiti. Meski tidak mengirimkan bantuan pasukan keamanan, AS tetap membantu Haiti untuk menyelidiki pembunuhan Moise.  

Presiden Kolombia Ivan Duque mengatakan, banyak mantan tentara Kolombia yang dituduh terlibat dalam pembunuhan Moise pergi. Mereka pergi ke Haiti untuk bekerja sebagai pengawal, tetapi mantan tentara Kolombia yang lainnya mengetahui bahwa sebuah tindam kejahatan sedang direncanakan.

Pihak berwenang Haiti mengatakan Moise ditembak mati di rumahnya pada 7 Juli oleh sekelompok pembunuh termasuk 26 warga Kolombia dan dua warga Amerika Haiti.  Delapan belas warga Kolombia telah ditahan dan tiga lainnya dibunuh oleh polisi dalam baku tembak.

"Ada kelompok besar yang dibawa untuk misi perlindungan, tetapi di dalam kelompok itu, ada kelompok yang lebih kecil, yaitu mereka yang tampaknya memiliki pengetahuan rinci tentang apa yang akan menjadi operasi kriminal," kata Presiden Duque kepada La FM  radio. "Apakah itu memaafkan anggota grup lainnya? Sayangnya tidak, karena mereka juga berpartisipasi dalam situasi tersebut," ujarnya.

Juru bicara Pentagon Ken Hoffman mengatakan, sebagian kecil mantan tentara Kolombia yang ditahan telah menerima pelatihan militer AS, saat masih bertugas sebagai anggota militer aktif. Kolombia adalah salah satu mitra militer AS terkuat di Amerika Latin. Kolombia menerima bantuan keamanan senilai miliaran dolar, dan pelatihan yang difokuskan untuk melawan kelompok Marxis yang didanai oleh perdagangan narkoba, pemerasan dan penculikan.

"Tuduhan dapat diajukan di Amerika Serikat terhadap mereka yang membunuh Moise," kata seorang pejabat senior pemerintah AS. 

sumber : Reuters
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler