Warga Cilacap yang Divaksin Covid-19 Baru 17 Persen

Jumlah warga Cilacap yang mendapat vaksin saat ini ini baru sekitar 260 ribu orang.

Pixabay
Vaksin Covid-19 (ilustrasi)
Rep: Eko Widyatno Red: Agung Sasongko

REPUBLIKA.CO.ID, CILACAP -- Jumlah warga Cilacap yang sudah mendapat vaksin Covid-19, relatif sedikit. Dibanding dengan jumlah warga yang sudah ditentukan bisa mendapatkan vaksin, jumlah warga yang sudah mendapat vaksin dosis 1 dan 2, baru pada kisaran 17 persen.

Baca Juga


Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap dr Pramesti Griyana Dewi menyebutkan, rendahnya prosentase jumlah warga yang sudah divaksin ini bukan disebabkan karena upaya vaksinasi yang dilakukan jajarannya kurang gencar dilaksanakan. ''Tapi lebih pada pasokan vaksin yang kami terima,'' jelasnya, Sabtu (24/7).

Dia menyebutkan, pihaknya pasti akan mempercepat program vaksinasi Covid 19 jika proses pengiriman vaksin cepat dan cukup banyak diterima. ''Kalau stoknya banyak, kami tentu akan berupaya dengan berbagai cara agar warga yang belum mendapat vaksin bisa dilakukan vaksinasi,'' jelasnya.

Menurutnya, jumlah warga Cilacap yang sudah mendapat vaksin saat ini ini baru sekitar 260 ribu orang. Jumlah itu sesuai dengan jumlah vaksin yang diterima hingga saat ini.

 

 

Dari jumlah 260 ribuan tersebut, yang sudah mendapat suntikan pertama baru sekitar 160 ribuan dan yang sudah mendapat vaksin lengkap dengan dua kali suntikan baru sekitar 98 ribuan.

Padahal, kata dr Pramesti, jumlah warga yang berhak dan bisa mendapatkan vaksin terus bertambah. Dari target awal sasaran vaksin sebanyak 1,1 juta jiwa dari 1,9 juta jiwa penduduk Cilacap, saat ini membengkak menjadi 1,5 juta jiwa yang bisa mendapatkan vaksin.

Menurutnya, bertambahnya target jumlah warga yang perlu mendapatkan vaksin tersebut, disebabkan adanya perubahan ketentuan kategori warga yang bisa mendapat vaksin. Antara lain, kalau sebelumnya kalangan remaja tidak menjadi sasaran vaksin, saat ini juga sudah masuk dalam kelompok sasaran vaksin.

Untuk itu, dia berharap agar pasokan vaksin Covid 19 di wilayah Cilacap, bisa lebih banyak dibanding sebelumnya. Hal ini mengingat pertambahan kasus aktif per hari (positivity rate) di wilayah Cilacap cukup tinggi, sekitar 2.000 kasus per hari.

 

 

Menyangkut soal pemberian vaksin booster bagi tenaga kesehatan, dr Pramesti mengaku masih belum mendapat informasi pasti mengenai kapan pelaksanaan vaksinasi booster itu dilaksanakan. ''Infonya sudah mau akan (dilaksanakan). Tapi sampai sekarang belum ada vaksin booster yang dikirim. Kami masih menunggu instruksi dari pusat,'' katanya.

Dia menyebutkan, tambahan vaksin bagi tenaga kesehatan memang perlu dipertimbangkan mengingat mereka menjadi garda terdepan yang menangani pasien Covid 19. ''Seluruh nakes di Cilacap, bisa dikatakan sudah mendapat dua kali suntik vaksin. Kalau nanti ada vaksin booster, kami akan berikan pada mereka,'' katanya.

 

Sebagaimana direncanakan pemerintah, kalangan naker rencananya akan mendapat vaksin ketiga atau vaksin booster untuk memperkuat kekebalan nakes terhadap paparan Covid 19. Vaksin ketiga yang diberikan para nakes, disebut pemerintah menggunakan vaksin moderna. n eko widiyatno

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler