Pupuk Kaltim Genjot Vaksinasi Demi Pertahankan Produktivitas
Transformasi digital yang Pupuk Kaltim jalankan diharapakan tidak selama pandemi saja
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pupuk Kalimantan Timur mulai menggenjot upaya vaksinasi karyawan demi menjaga stabilitas produksi pupuk untuk memenuhi kebutuhan petani. Sebab, peranan pupuk sangat strategis dan dapat berpengaruh pada volume hasil produksi pangan.
Ketua Tim Crisis Center Covid-19 Pupuk Kaltim, Hanggara Patrianta, menjelaskan, penanggulangan pandemi Covid-19 di lingkungan perusahaan bukan sekadar mengikuti arahan pemerintah. Perseroan juga memiliki komitmen besar kepada masyarakat Indonesia untuk mempertahankan produktivitas agar dapat menjaga ketahanan pangan nasional, apalagi di periode menantang seperti saat ini.
Ia mengklaim, perseroan sangat serius dalam menjaga kondisi pekerja, mulai lewat penerapan 6M dan 3T, penyuplaian vitamin untuk para karyawan, penambahan kapasitas rumah sakit, hingga percepatan vaksinasi.
Saat ini, 93,37 persen dari karyawan organik, 65,00 persen dari karyawan non organik dan 28,76 persen keluarga karyawan, telah menerima vaksinasi secara bertahap. "Pupuk Kaltim menargetkan seluruh karyawan dan keluarga dapat segera divaksinasi," kata Hanggaran dalam pernyataan resminya, diterima Republika.co.id, Rabu (28/7).
Ia menerangkan, Pupuk Kaltim sebagai produsen pupuk urea terbesar di Indonesia juga berupaya melakukan transformasi digital untuk mendorong produktivitas selama penerapan work from home (WFH). Sejak awal pandemi, Pupuk Kaltim telah mengenalkan aplikasi PKT Juara yang memungkinkan seluruh karyawan untuk memantau perkembangan pekerjaannya mulai dari perencanaan, eksekusi, hingga monitoring dan evaluasi.
"Digitalisasi yang bersifat real time dan terintegrasi pada internal perusahaan membuat pekerjaan menjadi lebih tercatat dengan baik dan proses administrasi menjadi lebih rapi. Tim kerja menjadi lebih mudah dalam memantau perkembangan pekerjaan dan pencapaian target, sehingga produktivitas perusahaan pun juga jadi lebih terukur," tutur Hanggaran.
Selain aplikasi PKT Juara, perseroan juga merancang aplikasi PKT Sehat yang berfungsi untuk memantau kondisi kesehatan karyawan selama pandemi. Aplikasi tersebut dilengkapi fitur pembaruan kabar kondisi tubuh karyawan atau keluarga, check in lokasi di mana kita berada untuk membantu proses tracing, data riwayat perjalanan, registrasi pemeriksaan dan pin lokasi tempat tinggal hingga GPS tracking untuk memantau karyawan yang sedang menjalani isolasi Covid-19.
Hanggara mengatakan, transformasi digital yang dijalankan oleh perusahaan tidak dirancang untuk selama pandemi saja. Harapannya peningkatan produktivitas yang tercatat sejauh ini justru dapat semakin ditingkatkan setelah pandemi usai.
"Langkah-langkah strategis ini berhasil membantu Pupuk Kaltim mempertahankan produktivitas, yang tercermin dari capaian kinerja produksi. Tercatat hingga 25 Juli 2021, PKT telah memproduksi 2,05 Juta ton Urea, 1,71 Juta ton Amoniak dan 119 ribu NPK," ujarnya.