Dukung Industri Gim Lokal, IGDX Kembali Digelar
IGDX sebelumnya digelar pada 2019 lalu untuk dukung industri gim lokal.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Komunikasi dan Informatika menggandeng Asosiasi Game Indonesia untuk kembali mengadakan Indonesia Game Developer Exchange (IGDX) tahun ini untuk mendukung industri gim lokal. "Kami akan bekerja sama dengan ekosistem supaya game Indonesia tumbuh," kata Direktur Jenderal Aplikasi Informatika, Kominfo, Semuel Abrijani Pangerapan, saat jumpa pers virtual, Rabu (28/7).
IGDX pernah diselenggarakan pada 2019 lalu, ajang mempertemukan pelaku industri gim lokal dengan yang global. Acara ini menjadi sarana untuk meningkatkan kualitas sumber daya manunsia industri gim Tanah Air sekaligus ruang pameran karya industri gim lokal.
Tahun ini, Kominfo merencanakan IDGX 2021 diadakan antara bulan Oktober sampai November, terdiri dari tiga program yaitu IGD Academy, IGDX Business dan IGDX Conference. Kementerian merencanakan kegiatan ini akan dilakukan campuran secara dalam jaringan (online) maupun luar jaringan (offline).
IGDX Academy berisi pelatihan dari mentor yang sudah berpengalaman di industri gim, baik lokal maupun asing. Pendaftaran program ini dibuka sampai 2 Agustus.Presiden Asosiasi Game Indonesia, Cipto Adiguno, melihat pelatihan IGDX Academy akan berlangsung secara intensif bagi pengembang gim tingkat mahir (advanced) maupun menengah (intermediate) agar kemampuan mereka berkembang, terutama untuk produk dan bisnis.
Sementara pada IGDX Business, pengembang bisa bertemu dengan penerbit (publisher) gim, studio gim, pemerintah, pengembang asing sampai investor. Acara ini akan digelar secara online selama dua hari. Terakhir, IGDX Conference berupa seminar dan lokakarya yang dilakukan secara online dan offline selama dua hari, pembicara berasal dari pemerintah, pelaku industri gim lokal dan internasional, investor dan perwakilan sektor industri lainnya.
Kominfo mencatat perhelatan IGDX pada 2019 lalu menunjukkan minat terhadap industri gim yang cukup tinggi.Peserta acara pada 2019 lalu didominasi profesional (66,1 persen), sementara mahasiswa sebanyak 16,1 persen.