Gubernur Bali Klaim Vaksinasi Dosis Pertama Lampaui Target

Jumlah ini setara 101,70 persen atau melebihi target 70 persen dari penduduk Bali.

dok
Gubernur Bali Wayan Koster (kiri).
Rep: Fauziah Mursid Red: Mas Alamil Huda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gubernur Bali Wayan Koster menyampaikan pelaksanaan vaksinasi di Bali telah melampaui target sasaran untuk suntikan dosis pertama, yakni 3.046.886 orang dari target tiga juta orang. Jumlah ini setara dengan 101,70 persen atau melebihi target 70 persen dari total penduduk Bali yang berjumlah sekitar 4,3 juta orang.


"Sesuai target 70 persen yang divaksin itu sebanyak tiga juta orang, yang sudah divaksin suntik (dosis) pertama itu sudah melebihi tiga juta, Bapak, yaitu 3.046.868 orang atau 101,7 persen,” kata Koster saat memberikan laporan kepada Wakil Presiden Ma'ruf, dalam keterangan video yang dibagikan Sekretaris Wakil Presiden, Jumat (30/7).

Koster mengatakan, angka ini diperoleh dari pelaksanaan vaksinasi yang telah menyasar anak usia 12 hingga 17 tahun dan warga luar Bali yang berada di Bali. Sementara untuk vaksinasi berikutnya dilakukan sesuai jadwal.

Sedangkan untuk suntik kedua, sampai hari Rabu (28/7) sudah mencapai 870.838 orang atau hampir 27 persen. Wayan mengatakan, Pemprov Bali akan terus mempercepat vaksinasi sesuai ketentuan batas waktu penyuntikan antara dosis pertama dan dosis kedua. 

Sejauh ini vaksin Covid-19 yang digunakan di Bali adalah Vaksin Sinovac yang memiliki jarak penyuntikan empat pekan dan Vaksin Astrazeneca yang memiliki jarak penyuntikan delapan pekan.

"Kami laporkan bahwa antusiasme masyarakat untuk mengikuti vaksinasi ini sangat tinggi. Vaksinasinya berbasis Banjar dan berbasis Komunitas sehingga percepatannya itu dapat dilakukan dan targetnya menjadi bisa dicapai," ujarnya. "Saat ini kami masih membutuhkan 1,4 juta dosis vaksin," kata Wayan lagi.

Dalam kesempatan itu, Wakil Presiden Ma'ruf Amin mendorong kekebalan komunitas atau herd immunity di Bali segera tercapai dengan mempercepat pelaksanaan vaksinasi Covid-19. Wapres meyakini, dengan tercapainya kekebalan komunitas maka ekonomi di Bali yang bergantung di sektor pariwisata kembali bangkit.

Sebab, pandemi Covid-19 membuat sektor pariwisata di Pulau Dewata itu terdampak luar biasa, akibat penurunan mobilitas masyarakat, baik di dalam maupun luar negeri.

"Sebagai destinasi pariwisata saya kira perlu dipastikan agar herd immunity (kekebalan komunal) ini dapat segera tercapai, selain itu juga untuk melindungi warga Bali sendiri, karena pemenuhan target vaksinasi akan membantu juga meyakinkan para wisatawan bahwa Bali sudah menjadi daerah yang selain indah juga aman," kata Wapres 

Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono memastikan bahwa Kementerian Kesehatan akan memenuhi kekurangan tersebut pada Agustus 2021. "Untuk vaksin pada bulan Agustus nanti, kita akan mendapat tambahan kira-kira 6,5 juta sampai 8 juta dosis vaksin. Mudah-mudahan kebutuhan untuk masyarakat Bali yang tinggal sedikit lagi dapat terpenuhi seluruhnya," ungkap Dante.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler