Tim Medis Saudi Pisahkan Bayi Yaman dari Kembar Parasitnya

Bayi asal Yaman telah dipisahkan dari kembar parasitnya di Arab Saudi.

AP/Virginia Mayo
Ruang operasi (Ilustrasi). Dokter di Arab Saudi sukses melakukan operasi pemisahan bayi asal Yaman dari kembar parasitnya, Kamis (29/7).
Rep: Mabruroh Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Tim medis Arab Saudi berhasil melakukan opersi pemisahan bayi bernama Aisha Ahmed Saeed Mahimoud dari kembar parasitnya. Kasus kemanusiaan ini mendapat sorotan besar dari masyarakat.

Operasi pemisahan dipimpin oleh Dr. Abdullah bin Abdulaziz Al-Rabeeah di Rumah Sakit Anak Spesialis Raja Abdullah pada Kamis (29/7). Dokter yang juga pengawas umum Pusat Bantuan Kemanusiaan Raja Salman itu menjelaskan, bayi tersebut sebelumnya tinggal di Provinsi Al-Mahra, Yaman.

Baca Juga



Menurut Dr. Al-Rabeeah, operasi pemisahan tersebut berlangsung selama hampir delapan jam. Sebanyak 25 dokter spesialis dan spesialis berpartisipasi terlibat.

Selain itu, masih ada dukungan dari teknisi dan kader keperawatan. Operasi pemisahan dilakukan dalam delapan tahapan.

"Tim medis mampu menyelesaikan operasi dengan lancar 45 menit sebelumnya, operasi memakan waktu 7 jam 45 menit, dilakukan dalam delapan tahap," kata Dr. Al-Rabeeah, dilansir Al Arabaiya, Sabtu (31/7).

Menurut Dr. Al-Rabeeah, Aisha dalam kondisi baik setelah operasi pemisahan. Bayi itu segera siuman setelah operasi.

Dr. Al-Rabeeah pun mengucapkan selamat kepada ayah dan ibu Aisha. Ia berharap mereka dapat kembali dengan bahagia ke Yaman dengan anaknya yang sehat setelah kesembuhannya.

"Dia telah membuka matanya dan bahkan berinteraksi dengan ibunya, tepat di pintu keluar ruang operasi, suatu terobosan bagi kami," kata Dr. Al-Rabeeah, dikutip dari Arab News.

Dr. Al-Rabeeah menyebut bahwa operasi ini adalah pencapaian nasional ke-50 dalam program Saudi untuk memisahkan kembar siam. Program ini diperpanjang selama tiga dekade terakhir, karena 117 kasus dipelajari dari 22 negara di tiga benua di seluruh dunia.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler