Keuntungan Minum Cold Brew Dibandingkan Kopi Panas
Rasa yang berani dan dingin membuat cold brew kini kian banyak digemari.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rasa yang berani, tekstur berbusa, dan dinginnya minuman kopi atau cold brew yang menggoda memang memiliki banyak penggemar. Bahkan, CEO Starbucks melaporkan, penjualan minuman kopi dingin menyumbang 74 persen dari penjualan AS di musim semi.
Dilansir dari laman Eat This, Ahad (1/8), jika Anda pecinta kopi kental, cold brew mungkin menjadi minuman pilihan saat cuaca hangat. Rachel Link, MS, RD mengatakan, minuman dingin lebih kuat daripada es kopi biasa.
Cold brew sebenarnya dibuat berbeda dari es kopi yang hanya diseduh panas dan kemudian biasanya didinginkan, terkadang diencerkan dengan es saat disajikan. Rasa cold brew berbeda karena dibuat dari kopi yang diseduh langsung dalam air dingin selama delapan hingga 24 jam.
Link menambahkan, proses pembuatan cold brew mengeluarkan lebih sedikit asam dari kopi daripada memanaskan kopi. Ini menghasilkan rasa yang lebih halus daripada kopi panas atau es, serta berpotensi mengurangi gangguan pencernaan, seperti refluks asam.
Namun, mengonsumsi cold brew tandanya membuat tubuh mengonsumsi kafein lebih tinggi. Jumlahnya lebih banyak daripada setelah minum es kopi karena diseduh dingin.
Sebanyak 16 ons kopi cold brew mengandung sekitar 200 miligram kafein, yaitu sekitar 20 persen lebih banyak daripada es kopi. Jumlah ini lebih banyak dibandingkan dengan kopi panas.
Sebuah studi bahkan menunjukkan orang yang minum kopi panas setiap hari dapat meningkatkan risiko kanker kerongkongan. Penulis utama studi tersebut menyatakan salah satu cara untuk menghindari hal ini adalah dengan memilih minuman yang lebih dingin, dan cold brew bisa menjadi pilihan.