Jennifer Aniston Putuskan Pertemanan karena Vaksinasi

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pemenang Golden Globe, Jennifer Aniston, baru-baru ini mengakui bahwa dia harus memutuskan hubungan dengan beberapa orang karena status vaksinasi mereka. Dia menyebut, di lingkungannya, masih ada sebagian orang yang masih anti vaksin dan tidak mendengarkan fakta dari para ahli.

"Saya baru saja kehilangan beberapa orang dalam rutinitas mingguan saya yang menolak atau tidak mengungkapkan apakah mereka telah divaksinasi atau tidak, dan itu sangat disayangkan," lanjut Aniston dikutip People, Rabu (4/8).

Menurutnya, hal itu menjadi kewajiban moral dan profesional untuk memberi tahu status vaksinasi, mengingat belum semua orang divaksinasi hingga kini di AS. Dirinya menilai, dari sebagian orang yang anti vaksin itu, kebanyakan pendapat yang dilontarkan tidak berdasarkan pada apapun, kecuali ketakutan atau propaganda.

Pemeran di serial Friends itu menambahkan, protokol kesehatan menyoal pandemi juga masih banyak diabaikan oleh banyak orang. Dirinya mengakui, hal itu masih marak, meski banyak pihak termasuk dirinya terus mempromosikan protokol untuk dipatuhi.

Diketahui, saat pandemi mulai merebak pada Maret 2020 silam, dirinya sudah menjadi tokoh dalam pencegahan Covid-19. Kepada 37 juta lebih pengikutnya, dia juga kerap menyarankan penggunaan masker.

"Rekomendasi sederhana dan efektif ini dipolitisasi dengan mengorbankan nyawa orang. Dan itu seharusnya tidak menjadi perdebatan," tulisnya di Instagram saat itu.

Sebulan kemudian, Aniston juga terus mendesak penggunaan masker, utamanya setelah temannya, Kevin dirawat karena Covid-19. "Pikirkan saja mereka yang sudah menderita akibat virus mengerikan ini. Lakukan untuk keluarga Anda. Dan yang terpenting untuk diri Anda sendiri. Covid mempengaruhi semua usia," tulisnya pada keterangan foto.

Tak sampai di sana, Aniston menegaskan, protokol kesehatan lainnya berupa jaga jarak juga masih sangat jarang ditemui.

"Saya hanya memiliki keyakinan pada gambaran yang lebih besar. Dan saya percaya pada kemanusiaan, meskipun ada banyak hal yang membuat kita enggan untuk mempercayainya - tetapi saya percaya," katanya.

Ikuti Whatsapp Channel Republika