Mayat Bergelimpangan di Lashkar Gah

Jatuhnya Lashkar Gah ke Taliban akan jadi pukulan besar bagi Pemerintah Afghanistan

Al Jazeera
Keluarga pengungsi internal Afghanistan digambarkan saat mereka tiba di sebuah kamp pengungsi di Kandahar, yang melarikan diri dari pinggiran kota karena pertempuran yang sedang berlangsung antara pejuang Taliban dan pasukan keamanan Afghanistan.
Rep: Kamran Dikarma Red: Christiyaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, KABUL – Ribuan penduduk Lashkar Gah harus menghadapi sengitnya pertempuran pasukan Afghanistan dengan anggota Taliban. Ribuan warga di sana terjebak, sementara yang lainnya telah memutuskan melarikan diri.

“Ada mayat di jalan. Kami tidak tahu apakah mereka warga sipil atau (anggota) Taliban. Puluhan keluarga telah meninggal rumah mereka dan menetap di dekat sungai Helmand,” kata seorang warga Lashkar Gah yang diwawancara BBC.

Keterangan mengenai mayat-mayat bergelimpangan di jalan turut dikonfirmasi warga Lashkar Gah lainnya. Namun memang tak dapat dipastikan apakah mereka warga sipil atau anggota Taliban.

Pertempuran antara pasukan Afghanistan dan Taliban di Lashkar Gah telah berlangsung selama berhari-hari. Taliban dilaporkan telah menguasai sebagian besar wilayah tersebut. “Taliban dapat dilihat di jalan-jalan kota. Kehadiran Taliban mengejutkan orang-orang di sini,” ujar seorang warga Lashkar Gah lainnya.

Situasi memaksa warga menghentikan aktivitas perekonomian. Toko-toko, termasuk pasar, tutup. “Perang berlanjut beberapa meter dari kantor gubernur dan Direktorat Keamanan Nasional,” kata warga Lashkar Gah.

Menurut keterangan warga lain di sana, pemerintah pusat telah mengumumkan tentang pengerahan pasukan komando baru ke Lashkar Gah. Namun para personelnya belum terlihat.

Karena telah menjadi medan pertempuran, sebagian warga Lashkar Gah memutuskan meninggalkan rumah mereka dan mengungsi. Namun ada pula warga yang nekat bertahan.

Sebelumnya para pejabat Afghanistan mengatakan sebanyak 11 stasiun radio dan empat stasiun televisi di Lashkar Gah telah direbut Taliban. “Teroris tidak ingin media mempublikasikan fakta dan mengekspose ketidakadilan mereka,” kata Kementerian Informasi dan Kebudayaan Afghanistan dalam sebuah pernyataan pada Selasa (3/8).

Stasiun radio Sukon adalah salah satu yang direbut dan diduduki Taliban. “Kami menghentikan siaran kami dua hari lalu karena Taliban merebut gedung stasiun kami,” ungkap direktur radio Sukon, Sefatullah.

Jatuhnya Lashkar Gah ke tangan Taliban akan menjadi pukulan besar bagi Pemerintah Afghanistan. Sebab mereka telah berjanji akan mempertahankan kota tersebut dengan segala cara.

Baca Juga


BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler