Ambang Batas Herd Immunity Meningkat Akibat Varian Delta

Cakupan vaksinasi Covid-19 jadi harus lebih tinggi dengan merebaknya varian delta.

ANTARA/Muhammad Iqbal
Petugas kesehatan menyiapkan vaksin Covid-19 untuk disuntikkan kepada seorang warga di Pangkalan Udara TNI Angkatan Laut (AL) Pondok Cabe, Tangerang Selatan, Banten, Kamis (5/8/2021). Merebaknya varian delta membuat cakupan vaksinasi yang diperlukan untuk mencapai herd immunity harus di atas 80 persen dan mungkin mendekati 90 persen.
Rep: Santi Sopia Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Varian delta dari virus corona tipe baru (SARS-CoV-2) penyebab Covid-19 menjadi ancaman dunia karena menyebar lebih mudah dan cepat. Proporsi populasi yang perlu divaksinasi untuk mencapai perlindungan dari herd immunity alias kekebalan kelompok pun mencapai lebih dari 80 persen dan mungkin mendekati 90 persen.

"Masalahnya adalah bahwa varian delta lebih mudah menular daripada virus asli. Itu mendorong ambang batas kekebalan kelompok populasi secara keseluruhan jauh lebih tinggi," kata Ricardo Franco, MD, asisten profesor kedokteran di The University of Alabama di Birmingham, Amerika Serikat, dalam taklimat media yang disponsori oleh Infectious Diseases Society of America, dilansir Web MD, Kamis (5/8).

Ahli melihat bahwa sudah waktunya untuk mempertimbangkan penggunaan masker N95 di ruang publik dalam ruangan, terlepas dari status vaksinasinya. Lebih jauh lagi, mendapatkan suntikan booster untuk orang yang divaksinasi lengkap bukanlah prioritas utama kesehatan masyarakat sekarang.

Baca Juga


Sebaliknya, menurut para pakar penyakit menular di AS, imunisasi dosis penguat harus disediakan untuk populasi yang lebih rentan. Namun, alih-alih memberikan booster untuk semua kalangan, program harus difokuskan bagi orang-orang yang belum mendapatkan dosis pertama.

SARS-CoV-2 asli membutuhkan sekitar 67 persen populasi untuk divaksinasi guna mencapai kekebalan kelompok. Franco menyebut, penyakit campak juga memiliki salah satu ambang batas kekebalan kelompok tertinggi, yakni 95 persen.

Kekebalan kelompok adalah titik di mana penduduk di seluruh dunia sudah cukup mendapatkan perlindungan. Sebenarnya hal itu sudah terjadi.

"Orang yang tidak divaksinasi sebenarnya mendapat manfaat dari perlindungan kekebalan kelompok yang lebih besar di negara dengan vaksinasi tinggi dibandingkan dengan yang vaksinasi rendah," katanya.

Maksimalkan perlindungan masker
Tidak seperti di awal pandemi Covid-19 dengan kelangkaan alat pelindung diri yang meluas, masker sekarang sudah banyak tersedia. Ini termasuk masker N95, yang menawarkan peningkatan perlindungan terhadap virus.

Masker N95 bisa dipakai ulang dengan sejumlah syarat - (Republika)

Menurut Yehezkiel J. Emanuel, MD, berdasarkan rekomendasi Pusat Penngendalian dan Penyakit (CDC) Amerika Serikat pada 27 Juli, kebanyakan orang Amerika memakai masker di dalam ruangan ketika di tempat umum. Ia mengingatkan, masyarakat sebaiknya tak mengenakansembarang masker.

"Saya pikir kita perlu meningkatkan keandalan masker yang kita pakai," kata Emanuel, yang merupakan profesor di University of Pennsylvania di Philadelphia.

Masker yang direkomendasikan adalah yang dapat memblokir partikel 0,3 mikron. Meskipun masker bedah sangat bagus, namun tidak sebagus N95.

Masker N95 menyaring 95 persen partikel yang dihindari. Menurut Emanuel, memang orang bosan dengan Covid-19, bahkan untuk mematuhi langkah-langkah kesehatan masyarakat. Tetapi bagaimanapun, untuk keluar dari pandemi, dibutuhkan kesabaran dan tekun protokol kesehatan.

"Kita sudah banyak berkorban. Kita tidak boleh menyia-nyiakannya hanya dalam beberapa bulan karena kita lelah. Kita semua lelah, tetapi kita harus melakukan sedikit ekstra untuk divaksinasi, memakai masker di dalam ruangan dan melindungi diri kita sendiri, keluarga kita, dan komunitas kita," ujarnya.

Memakai masker dobel kini sangat dianjurkan - (Republika)
 

Emanuel juga menanggapi terkait kerumunan besar di festival musik Lollapalooza pekan lalu di Chicago. Menurutnya, acara seperti itu jelas "mengkhawatirkan."

"Saya akan mengatakan bahwa jika Anda akan pergi ke pertemuan seperti itu, memakai masker N95 adalah bijaksana dan tidak menghabiskan waktu terlalu lama di sembarang tempat juga bijaksana," katanya.

Ada sisi positif dari acara yang diadakan di luar ruangan dengan banyak sirkulasi udara. Namun, salahnya Lollapalooza dihadiri orang dari berbagai daerah. Hal ini menandakan orang-orang seolah merasa situasi sudah kembali normal. Padahal, kenyataanya tidak demikian.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler