Ekonomi Tumbuh 7,07 Persen, DPR: Harapan Baru

Pertumbuhan ekonomi di kondisi ini merupakan harapan baru di tengah pandemi Covid-19

Agung Supriyanto/Republika
Wakil Ketua DPR Muhaimin Iskandar mengatakan, pertumbuhan ekonomi pada kuartal II 2021 sebesar 7,07 persen (year on year/yoy) merupakan kabar yang baik.
Rep: Nawir Arsyad Akbar Red: Gita Amanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua DPR Muhaimin Iskandar mengatakan, pertumbuhan ekonomi pada kuartal II 2021 sebesar 7,07 persen (year on year/yoy) merupakan kabar yang baik. Pertumbuhan ekonomi di kondisi saat ini merupakan harapan baru di tengah pandemi Covid-19.

"Ini menjadi kabar baik bagi kita semua bahwa ada harapan baru di tengah kesulitan saat ini. Semoga laporan BPS ini memang benar adanya dan kita segera terbebas dari kondisi sulit ini," ujar Muhaimin lewat keterangan tertulisnya, Jumat (6/8).

Pandemi Covid-19 membuat ekonomi masyarakat sangat terdampak hingga kesulitan untuk berkembang. Ia meminta pemerintah tak melupakan rakyat, meskipun data tersebut menunjukkan angka yang positif.

"Banyak usaha rakyat yang gulung tikar dan belum bisa bangkit, pemutusan hubungan kerja yang tidak bisa dihindarkan akibat perusahaan tidak bisa beroperasi maksimal," ujar Muhaimin.

Kebijakan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM), kata Muhaimin, membuat ekonomi di masyarakat akan terhambat. Untuk itu, ia menekankan pentingnya penanganan persoalan kesehatan melalui kebijakan yang tepat sebagai kunci agar perekonomian masyarakat bisa benar-benar membaik.

Baca Juga


Masyarakat juga diminta untuk menyukseskan PPKM, agar ke depannya kebijakan serupa tak diterapkan kembali karena kesehatan masyarakat yang membaik. Ditandai dengan kasus Covid-19 dapat ditekan dan menurunnya angka kematian.

"Maka kuncinya, terapkan prokes ketat, ayo kita sukseskan vaksinasi nasional, disiplin dalam menjaga kesehatan," ujar Muhaimin.

Badan Pusat Statistik (BPS) resmi merilis pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal II 2021. Pertumbuhan tercatat kembali ke level positif sebesar 7,07 persen (year on year/yoy) atau 3,31 persen (quarter to quarter/qtq).

Dicapainya level positif mengeluarkan Indonesia dari masa resesi ekonomi akibat pertumbuhan minus yang terjadi berturut-turut sejak kuartal II 2020. Meski demikian, Kepala BPS, Margo Yuwono, mengatakan, pertumbuhan ekonomi yang positif pada kuartal II 2021 ini belum masuk pada kondisi normal seperti sebelum pandemi.

"Sudah positif ada perbaikan tapi ini belum kembali seperti pada pra-Covid-19," kata Margo dalam konferensi pers virtual, Kamis (5/8).

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler