Kunjungi Isoter Riau, Kepala Satgas: Jaga Pikiran, Semangat
Kepala Satgas Covid memberikan semangat bagi pasien yang menjalani isolasi.
REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Ketua Satuan Tugas (Satgas) Nasional yang juga Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Ganip Warsito menyapa warga yang terpapar virus SARS-CoV-2 di BPSDM, Kota Pekanbaru, Riau. Ganip menyempatkan untuk menguatkan semangat warga terpapar Covid-19 di tempat itu.
Gedung yang dikelola oleh pemerintah provinsi ini dialihfungsikan menjadi fasilitas isolasi terpusat (isoter) pasien Covid-19 dengan gejala ringan. Di gedung itu, Ganip menekankan para pasien untuk tetap menjaga imun yang tinggi meskipun terinfeksi virus. Ganip juga berpesan kepada warga untuk selalu berdoa agar diberikan kesehatan dan berpikiran positif.
"Kita berdoa dan yakin, kita akan sembuh," ucapnya di BPSDM, Pekanbaru, Riau, seperti dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id, Ahad (8/8).
Pada saat berdialog dengan Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Nasional, seorang pasien dengan gejala ringan menyampaikan curahan hati bahwa dirinya sudah mulai merasa sehat. Namun, pasien ini mengungkapkan bahwa selera makannya masih belum karena ia tidak bisa mencium bau apa pun.
Ketika bertemu dengan sejumlah warga di Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM), Ganip mengucapkan terima kasih kepada mereka yang sudah mau melakukan isolasi di tempat ini.
"Tetap sehat dan semoga lekas sembuh. Kuncinya adalah imun, aman dan iman," katanya.
Sebelum meninggalkan fasilitas isolasi BPSDM Provinsi Riau, Ganip kembali berpesan kepada para pasien. Ia meminta jaga pikiran, terus semangat.BPSDM merupakan salah satu fasilitas pemerintah yang digunakan untuk penanganan Covid-19 sejak September 2020 lalu.
"Saat ini, BPSDM menampung 62 pasien dan akan ada tambahan 5 pasien lagi pada sore ini," kata dr. Citra Iskandar, salah satu dokter yang disiagakan di BPSDM.
Dokter Citra menginformasikan bahwa fasilitas isolasi ini didukung oleh tiga dokter jaga. Fasilitas lain yang disedikan yaitu tabung oksigen, obat-obatan, makanan bergizi dan senam sehat bersama.
Selain itu, pemerintah daerah menyiapkan lima fasilitas isolasi. Di samping BPSDM, pemerintah provinsi menyediakan gedung Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan, Balai Pelatihan Kesehatan dan asrama haji. Khusus untuk asrama haji, fasilitas isolasi berkapasitas 513 tempat tidur ini dapat menampung pasien dengan gejala sedang. Sedangkan di wilayah kota, Pemerintah Kota Pekanbaru mengoperasikan rusunawa sebagai isolasi terpusat (isoter). Total kapasitas isolasi terpusat di wilayah Provinsi Riau berjumlah 1.092 tempat tidur.
Dalam kunjungan kerja di wilayah Provinsi Riau, Ganip meninjau Posko PPKM yang berada di Kelurahan Sidomulyo Timur, Kecamatan Marpoyan Damai, Kota Pekanbaru, Riau. Ketua Satgas Nasional yang didampingi Gubernur Riau Drs. H. Syamsuar, M.Si. dan unsur forkopimda mendapatkan penjelasan dari pengurus posko setempat. Ganip tak henti-hentinya menyampaikan pesan kepada pengurus Posko PPKM, terus mengedukasi masyarakat untuk taat dan disiplin protokol kesehatan (prokes).
Sedangkan seorang warga dari kelurahan lain, Gamal menceritakan tim pengurus Posko PPKM di wilayahnya aktif untuk berpatroli. "Tim gabungan dari perwakilan dinas, seperti dinas kesehatan, BPBD, tentara, polisi dan aparat kelurahan melakukan patroli setiap hari pukul 21.00 malam," ujar Gamal dari Desa Srimeranti, Kecamatan Rumbai, Kota Pekanbaru.
Ia juga menceritakan Posko PPKM di wilayahnya selalu memonitor warga yang melakukan isolasi mandiri dan menyiagakan satu unit mobil ambulans. Pengurus posko selalu mengingatkan warganya untuk menerapkan prokes sehingga langkah ini diharapkan dapat mengendalikan dan memutus penyebaran Covid-19.
Sementara itu, data Satgas Penanganan Covid-19 Provinsi Riau per 6 Agustus 2021 mencatat rekapitulasi kasus konfirmasi positif berjumlah 105.125 kasus di seluruh kabupaten dan kota, dengan angka tertinggi di Kota Pekanbaru, 43.734 kasus atau 41,6 persen dari total jumlah kasus di provinsi. Dari seluruh wilayah administrasi kabupaten dan kota, hanya Kabupaten Kepulauan Meranti berada di zona risiko sedang. Wilayah administrasi lainnya berada di zona risiko tinggi.