10 Keutamaan dan Manfaat Dzikir dalam Alquran dan Hadits

Berdzikir aktivitas terbaik terkait hubungan dengan Allah SWT

Thoudy Badai/Republika
Berdzikir aktivitas terbaik terkait hubungan dengan Allah SWT. Berdzikir. Ilustrasi
Rep: Ratna Ajeng Tejomukti Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, — Dzikir  merupakan ibadah sunnah yang paling dianjurkan untuk dikerjakan setiap saat. Di dalamnya mengandung banyak kebaikan dan keutamaan. 

Baca Juga


Ada 10 keutamaan berdzikir  yang baik untuk asupan ruh manusia. Kesepuluh keutamaan itu seperti dikutip dari alukah sebagai berikut:

Pertama, bahwa berdzikir  dalam sholat memiliki pahala yang besar. Selain itu dengan mengingat Allah SWT maka akan menghindari perbuatan keji dan munkar. Dalam surat Al Ankabut ayat 45.

اتْلُ مَا أُوحِيَ إِلَيْكَ مِنَ الْكِتَابِ وَأَقِمِ الصَّلَاةَ ۖ إِنَّ الصَّلَاةَ تَنْهَىٰ عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ ۗ وَلَذِكْرُ اللَّهِ أَكْبَرُ ۗ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ

Bacalah Kitab (Alquran) yang telah diwahyukan kepadamu (Muhammad) dan laksanakanlah sholat. Sesungguhnya sholat itu mencegah dari (perbuatan) keji dan mungkar. Dan (ketahuilah) mengingat Allah itu lebih besar (keutamaannya dari ibadah yang lain). Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.” 

Kedua, berdzikir  adalah untuk mengingat Allah. Maka ketika hamba-Nya mengingat Allah, maka janji Allah bahwa akan mengingat hamba-Nya tersebut. Dalam Al Baqarah ayat 152 disebutkan: 

فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوا لِي وَلَا تَكْفُرُونِ “Maka ingatlah kepada-Ku, Aku pun akan ingat kepadamu. Bersyukurlah kepada-Ku dan janganlah kamu ingkar kepada-Ku.”

Ketiga, Allah akan mengampuni orang yang berdzikir  sebagaimana Allah mengampuni dosa Nabi Yunus dengan mengeluarkannya dari perut ikan. Dalam As Shaffat ayat 143-144: 

فَلَوْلَا أَنَّهُ كَانَ مِنَ الْمُسَبِّحِينَ.لَلَبِثَ فِي بَطْنِهِ إِلَىٰ يَوْمِ يُبْعَثُونَ “Maka sekiranya dia tidak termasuk orang yang banyak berdzikir  (bertasbih) kepada Allah, niscaya dia akan tetap tinggal di perut (ikan itu) sampai hari Berbangkit.”

Baca juga :Kemenag Hentikan Penerbitan Kartu Nikah Fisik

Keempat, berdzikir  lebih baik dari sedekah dan jihad dalam aspek mengingat Allah SWT. 

عن أبي الدَّرداء رضي الله عنه قال: قال رسول الله صلى الله عليه: أَلَا أُنَبِّئُكم بِخَيْرِ أعمالِكُم ، وأَزْكاها عِندَ مَلِيكِكُم ، وأَرفعِها في دَرَجاتِكُم ، وخيرٌ لكم من إِنْفاقِ الذَّهَب والوَرِقِ ، وخيرٌ لكم من أن تَلْقَوا عَدُوَّكم ، فتَضْرِبوا أعناقَهُم ، ويَضْرِبوا أعْناقكُم ؟ ! ، قالوا : بَلَى ، قال : ذِكْرُ اللهِ

Abu Ad Darda meriwayatkan bahwa Nabi SAW bersabda, "Tidakkah aku akan memberitahumu tentang tindakan terbaikmu, yang paling murni di hadapan Tuhanmu, yang menaikkan peringkatmu ke posisi tertinggi, yang lebih baik bagimu daripada menghabiskan emas dan perak, lebih baik daripada bertemu musuhmu sehingga kau menyerang di leher mereka dan mereka menyerang Anda? 'Mereka menjawab, 'Ya, memang', lalu Nabi bersabda, Itu adalah mengingat Allah." (HR At Tirmidzi) 

Kelima, dzikir  dapat menghidupkan hati dan makanan yang tepat untuk jiwa. 

عَنْ أَبِي مُوسَى رضي الله عنه قَالَ: قَالَ النَّبِيُّ ﷺ: مَثَلُ الَّذِي يَذْكُرُ رَبَّهُ وَالَّذِي لا يَذْكُرُ رَبَّهُ مَثَلُ الحَيِّ وَالمَيِّتِ

Abu Musa Al Asy'ari meriwayatkan bahwa Nabi bersabda, "Persamaan seseorang yang mengingat Tuhannya dan seseorang yang tidak mengingatnya adalah seperti orang hidup dan mati." (HR Al Bukhari)

Keenam, berdzikir   bisa mendapatkan seribu kebaikan dan menghapus keburukan. 

عن سعد بن أبي وقاص رضي الله عنه قال: كنا عند رسول الله صلى الله عليه وسلم، فقال: ((أيَعجِزُ أحدُكم أن يكسِبَ في كل يوم ألفَ حسنةٍ؟!))، فسأله سائل مِن جلسائه: كيف يكسِبُ ألف حسنة؟ قال: ((يُسبِّحُ مائةَ تسبيحةٍ، فتُكتب له ألف حسنة، أو تُحَط عنه ألف خطيئة

Dari Saad bin Abi Wawash RA, dia berkata, “Suatu saat kami bersama Rasulullah SAW, beliau bersabda, “Apakah seseorang di antara kamu tidak mampu mendapatkan seribu kebaikan tiap hari?” Salah seorang di antara yang duduk bertanya, “Bagaimana di antara kita bisa memperoleh seribu kebaikan (dalam sehari)?” Rasul bersabda, “Hendaklah dia membaca seratus tasbih (subhaanallaah), maka ditulis seribu kebaikan baginya atau seribu kejelekannya dihapus.” (HR Muslim)

Ketujuh, dzikir adalah harta surga.

عن أبي موسى الأشعري رضي الله عنه قال: قال لي النبي صلى الله عليه وسلم: ((ألا أَدُلُّك على كَنزٍ مِن كنوز الجنة؟))، فقلت: بلى يا رسول الله، قال: ((قل: لا حول ولا قوة إلا بالله))

Dari Abu Musa Al Asy'ari, dia berkata, “Nabi, berkata kepadaku, "Maukah aku membimbingmu ke harta karun di antara harta surga?” Aku berkata, ‘Ya, wahai Rasulullah. Dia berkata, “Katakanlah: Tidak ada daya dan kekuatan selain Allah.” 

 

Kedelapan, membasahi lidah dengan dzikir  adalah ibadah yanh ringan namun pahala besar.

وَعَنْ عَبْدِ اللهِ بْنِ بُسْرٍ – رَضِيَ اللهُ عَنْهُ – : أَنَّ رَجُلاً قَالَ : يَا رَسُوْلَ اللهِ ، إِنَّ شَرَائِعَ الإِسْلاَمِ قَدْ كَثُرَتْ عَليَّ ، فَأَخْبِرْنِي بِشَيْءٍ أَتَشَبْثُ بِهِ قَالَ : (( لاَ يَزالُ لِسَانُكَ رَطْباً مِنْ ذِكْرِ اللهِ )) 

Dari ‘Abdullah bin Busr RA bahwa ada seorang lelaki berkata, “Wahai Rasulullah, sesungguhnya syariat Islam ini telah banyak bagiku, maka beritahulah kepadaku sesuatu yang bisa aku pegang selalu.” Beliau menjawab, “Hendaklah lisanmu selalu basah karena berddzikir  kepada Allah.” (HR Tirmidzi).

Kesembilan, berdzikir  adalah cara berdagang dengan Allah

مِن أحدكم صدقةٌ: فكلُّ تسبيحةٍ صدقةٌ، وكلُّ تحميدةٍ صدقةٌ، وكلُّ تهليلةٍ صدقة، وكل تكبيرة صدقة، وأمرٌ بالمعروف صدقة، ونهي عن منكر صدقةٌ، ويجزئ من ذلك ركعتانِ تركَعُهما مِن الضحى

Riwayat Abu Dzar RA. ''Rasulullah SAW bersabda, ''Hendaklah masing-masingmu setiap pagi bersedekah untuk setiap ruas tulang badannya. Maka, tiap kali bacaan tasbih adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, menyuruh kebaikan adalah sedekah, melarang keburukan adalah sedekah dan sebagai ganti dari semua itu, cukuplah mengerjakan dua rakaat sholat dhuha.'' (HR Ahmad, Muslim, dan Abu Daud)

Kesepuluh, berdzikir  adalah sifat orang mukmin. Dalam Alquran surat An Nur ayat 36-38.

فِي بُيُوتٍ أَذِنَ اللَّهُ أَنْ تُرْفَعَ وَيُذْكَرَ فِيهَا اسْمُهُ يُسَبِّحُ لَهُ فِيهَا بِالْغُدُوِّ وَالْآصَالِ.رِجَالٌ لَا تُلْهِيهِمْ تِجَارَةٌ وَلَا بَيْعٌ عَنْ ذِكْرِ اللَّهِ وَإِقَامِ الصَّلَاةِ وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ ۙ يَخَافُونَ يَوْمًا تَتَقَلَّبُ فِيهِ الْقُلُوبُ وَالْأَبْصَارُ.لِيَجْزِيَهُمُ اللَّهُ أَحْسَنَ مَا عَمِلُوا وَيَزِيدَهُمْ مِنْ فَضْلِهِ ۗ وَاللَّهُ يَرْزُقُ مَنْ يَشَاءُ بِغَيْرِ حِسَابٍ

(Cahaya itu) di rumah-rumah yang di sana telah diperintahkan Allah untuk memuliakan dan menyebut nama-Nya, di sana bertasbih (menyucikan) nama-Nya pada waktu pagi dan petang.

orang yang tidak dilalaikan perdagangan dan jual-beli dari mengingat Allah, melaksanakan salat, dan menunaikan zakat. Mereka takut kepada hari ketika hati dan penglihatan menjadi guncang (hari Kiamat),

(mereka melakukan itu) agar Allah memberi balasan kepada mereka dengan yang lebih baik daripada apa yang telah mereka kerjakan, dan agar Dia menambah karunia-Nya kepada mereka. Dan Allah memberi rezeki kepada siapa saja yang Dia kehendaki tanpa batas.”

 

 

Sumber: alukah 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler