5 Cara Muslim untuk Bisa Mencintai Alquran
Alquran adalah kitab suci yang diturunkan untuk umat manusia
REPUBLIKA.CO.ID, – Ada beberapa cara bagi setiap Muslim agar bisa mencintai Alquran. Jika hati ini telah mencintai sesuatu, tentu kita akan melekat padanya, rindu dan tak ingin terputus darinya serta tercapailah pemahaman dan perenungan yang mendalam.
Langkah pertama, yaitu memahami bahwa kecintaan terhadap Alquran adalah salah satu alasan untuk memperoleh tingkat perenungan yang paling tinggi dan kuat. Abu Ubaid berkata:
لا يسأل عبدٌ عن نفسه إلاَّ بالقرآن؛ فإن كان يحبُّ القُرآن فإنَّه يحب الله ورسوله "Seorang hamba tidak ditanya kelak kecuali dengan Alquran. Dan jika dia mencintai Alquran maka dia mencintai Allah dan Rasul-Nya."
Kedua, hilangkan rasa cemas dan khawatir dengan membaca Alquran. Membacanya adalah solusi terbaik sebagai jalan keselamatan dan terhindar dari kesulitan.
Dalam hadits riwayat Abdullah bin Masud, Rasulullah SAW mengajarkan doa, yang isinya bahwa jika doa tersebut dibaca akan dihilangkan semua kesedihan dan kesusahannya.
اللهم إني عبدك، ابن عبدك، ابن أمَتِك، ناصيتي بيدك، ماضٍ فِيَّ حُكمُك، عدلٌ فِيَّ قَضاؤك، أسألك بكلِّ اسمٍ هو لك، سمَّيتَ به نفسك، أو أنزَلتَه في كتابك، أو علمته أحدًا من خلقك، أو استَأثَرت به في عِلم الغَيْب عندك، أنْ تجعل القرآن العظيم ربيع قلبي، ونور صَدرِي وجلاء حزني، وذهاب همي - إلا أذهَبَ الله همَّه، وأبدَلَه مكان حزنه فرحًا
“Ya Allah, sesungguhnya saya adalah hamba-Mu, putra hamba laki-laki-Mu, putra hamba perempuan-Mu, ubun-ubunku ada di Tangan-Mu, telah berlalu padaku hukum-Mu, adil ketentuan-Mu untukku.
Saya meminta kepada-Mu dengan seluruh Nama yang Engkau miliki, yang Engkau menamakannya untuk Diri-Mu atau yang Engkau ajarkan kepada seseorang dari makhluk-Mu atau yang Engkau turunkan dalam kitab-Mu atau yang Engkau simpan dalam ilmu ghaib yang ada di sisi-Mu.
Jadikanlah Alquran sebagai musim semi (penyejuk) hatiku dan cahaya dadaku, pengusir kesedihanku serta penghilang kegundahanku.”Maka akan Allah hilangkan kegundahan dan kesedihannya dan akan diganti dengan diberikan jalan keluar dan kegembiraan.”
Ketiga, ketahuilah bahwa Alquran adalah jalan untuk menerangi hati yang gelap gulita, dan menjadikan seorang hamba bahagia dan tenang. Bila seorang hamba ingin merasakan kenikmatan ketika berdiri di hadapan Allah dalam sholat, termasuk ketika misalnya melakukan berbagai aktivitas kehidupan, maka solusinya adalah Alquran.
وَكَذَٰلِكَ أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ رُوحًا مِنْ أَمْرِنَا ۚ مَا كُنْتَ تَدْرِي مَا الْكِتَابُ وَلَا الْإِيمَانُ وَلَٰكِنْ جَعَلْنَاهُ نُورًا نَهْدِي بِهِ مَنْ نَشَاءُ مِنْ عِبَادِنَا ۚ وَإِنَّكَ لَتَهْدِي إِلَىٰ صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ
"Kami wahyukan kepadamu (Muhammad) ruh (Alquran) dengan perintah Kami. Sebelumnya engkau tidaklah mengetahui apakah Kitab (Alquran) dan apakah iman itu, tetapi Kami jadikan Aquran itu cahaya, dengan itu Kami memberi petunjuk siapa yang Kami kehendaki di antara hamba-hamba Kami. Dan sungguh, engkau benar-benar membimbing (manusia) kepada jalan yang lurus." (QS Asy Syura 52)
Ibnu Taimiyah juga mengatakan, siapa yang mentadaburi Alquran dan mencari petunjuk darinya, maka jalan kebenaran akan menjadi jelas untuknya.
Al Qurthubi juga menyampaikan, jika seorang hamba menyimak kitab Allah SWT dan sunnah Nabi-Nya, dengan niat yang tulus karena Allah SWT, maka Allah akan memahamkannya sebagaimana mestinya dan memberikan cahaya di hatinya.
Karena itu, jika Alquran sudah melekat pada hati seorang hamba, maka ia akan meyakini bahwa keberhasilan dan kebahagiaan serta kekuatan dalam membaca dan mentadaburi Alquran adalah awal menuju puncak kesuksesan baik di dunia dan akhirat.
Keempat, pahamilah bahwa hidup yang penuh manfat itu hanya bisa digapai dengan taat kepada Allah dan Rasul-Nya. Ibnu Qayyim menyampaikan, kehidupan yang hakiki adalah kehidupan orang-orang yang bertakwa kepada Allah SWT dan Rasul-Nya secara lahir dan batin. Inilah manusia yang hidup meski mereka telah mati.
Sementara orang yang tidak bertakwa berarti telah mati meski mereka hidup. Karena itu, orang yang paling sempurna dalam kehidupan adalah yang paling sempurna dalam menjalankan apa yang telah didakwahkan Rasulullah SAW. Segala yang disampaikan Nabi SAW mengandung kehidupan dan siapa yang mengabaikan sebagiannya berarti telah kehilangan sebagian kehidupan.
وَكَذَٰلِكَ أَوْحَيْنَا إِلَيْكَ رُوحًا مِنْ أَمْرِنَا ۚ مَا كُنْتَ تَدْرِي مَا الْكِتَابُ وَلَا الْإِيمَانُ وَلَٰكِنْ جَعَلْنَاهُ نُورًا نَهْدِي بِهِ مَنْ نَشَاءُ مِنْ عِبَادِنَا ۚ وَإِنَّكَ لَتَهْدِي إِلَىٰ صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ
"Wahai orang-orang yang beriman! Penuhilah seruan Allah dan Rasul, apabila dia menyerumu kepada sesuatu yang memberi kehidupan kepadamu, dan ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah membatasi antara manusia dan hatinya dan sesungguhnya kepada-Nyalah kamu akan dikumpulkan." (QS Al Anfal 24)
Kelima, ketahui juga bahwa orang-orang Arab sebelum Nabi SAW diutus dan membawa kitab Allah SWT, berada dalam keadaan sengsara yang penuh ketidakadilan. Sampai kemudian Nabi SAW datang dengan Alquran.
Ibnu Qatada, dalam tafsirnya terhadap surat Al Hadid Ayat 16-17, menyampaikan bahwa lingkungan orang-orang Arab saat itu adalah yang paling hina, paling sengsara, paling celaka dalam kesesatan, paling telanjang dalam kulitnya dan paling lapar perutnya.
Hingga datanglah Islam yang membuat mereka keluar dari kegelapan menuju cahaya. Karena itu, setiap Muslim hendaknya membaca dan mentadaburi Alquran untuk mendapat petunjuk. Hasan Basri berkata, "Alquran diturunkan untuk ditadaburi dan diimplementasikan."
Ibnu Qayyim juga menyampaikan, tidak ada yang lebih bermanfaat bagi seorang Muslim dalam hidupnya dan yang lebih dekat dengan keselamatan, kecuali dengan mentadaburi Alquran dalam waktu yang lama.
Karena dengan itulah seorang Muslim mengerti tentang arti kebaikan dan keburukan secara keseluruhan. Misalnya bagaimana keduanya datang, tujuannya, dampaknya kepada hamba, dan nasib hamba yang melakukan kebaikan dan keburukan.
Sumber: alukah