Pasien Isoman Malang Raya Diminta Masuk Isoter

Varian Delta dinilai sangat berbahaya karena bisa menyerang pernapasan.

ABDAN SYAKURA/REPUBLIKA
Pasien Isoman Malang Raya Diminta Masuk Isoter (ilustrasi).
Rep: Wilda Fizriyani Red: Muhammad Fakhruddin

REPUBLIKA.CO.ID,MALANG -- Sebagian besar pasien isolasi mandiri (isoman) di Malang Raya diminta masuk ke layanan isolasi terpusat (isoter). Langkah ini bertujuan agar kesehatan pasien bisa terpantau dengan baik. 


Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) RI, Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan, langkah isoter sangat penting dilakukan di daerah. Jika ada masyarakat yang terpapar Covid-19, maka diharapakan bisa segera dibawa ke isoter. "Di sini ada dokternya, ada makannya, ada obatnya, pengecekannya, ada semua dan tidak menularkan ke keluarga kita," ungkapnya saat meninjau sejumlah tempat penanganan Covid-19 di Malang Raya, Jumat (13/8).

Penekanan yang diuraikan Luhut tidak lepas dari keberadaan varian delta. Varian ini dinilai sangat berbahaya karena bisa menyerang pernapasan. Jika saturasi oksigen seseorang sudah mendekati angka 80, maka akan sulit ditolong nantinya.

"Kalau di rumah obatnya belum tentu ada, dokter enggak ada, Nakes ndak ada, ngurus saturasi oksigen tidak ada, oksigen sendiri kalau diperlukan tidak ada. Di sini semua ada," ucap dia.

Terpisah, Wali Kota Batu Dewanti Rumpoko mengaku siap untuk menjalankan arahan pemerintah pusat. Pasien Covid-19 yang menjalani isoman di rumah harus dipindahkan ke layanan isoter. Hal ini bertujuan agar bisa memantau kesehatan pasien dan memutus penyebaran Covid-19 di lingkungan keluarga.

Menurut Dewanti, saat ini pihaknya telah menyiapkan fasilitas isoter di Kota Batu. Fasilitas ini memiliki kapasitas 156 tempat tidur dan baru terisi 59 pasien. Sementara untuk jumlah isoman di Kota Batu ada 35 orang dan akan segera dipindahkan ke gedung isoter.

Bupati Malang M Sanusi mengungkapkan, saat ini terdapat 2.500 pasien yang sedang menjalani isoman di rumah masing-masing. Dari jumlah tersebut, 500 orang di antaranya akan dipindahkan ke fasilitas isoter. "Kami sudah menyiapkan fasilitas isoter di tiap-tiap kecamatan," katanya.

Menurut Sanusi, fasilitas isoter di Kabupaten Malang memiliki kapasitas 1.200 tempat tidur. Selanjutnya, pemindahan pasien konfirmasi positif Covid-19 akan dilakukan secara bertahap. Langkah ini akan dilakukan seiring dengan penambahan kapasitas fasilitas isoter.

Untuk diketahui, total kasus positif Covid-19 di Malang Raya telah mencapai 27.791 orang. Dari total tersebut, 21.491 orang dinyatakan sembuh sedangkan 1.719 orang meninggal dunia. Sementara untuk 4.581 orang lainnya masih dalam perawatan dan isolasi baik di RS, Safe House maupun rumah masing-masing.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler