Dapur Berdaya Rumah Zakat Obati Kerinduan Masakan Rumah

Rumah tanpa kehadiran seorang istri atau ibu terasa kurang kami rasakan

istimewa
Yasmin adalah salah seorang Penerima Manfaat Program Dapur Berdaya yang disalurkan Relawan Rumah Zakat pada Ahad (15/8). Saat ini Yasmin hanya tinggal berdua dengan putri tercinta semenjak kepergian sang istri yang meninggal dimasa pandemi Covid-19.
Red: Hiru Muhammad

REPUBLIKA.CO.ID, GROBOGAN--Yasmin adalah salah seorang Penerima Manfaat Program Dapur Berdaya yang disalurkan Relawan Rumah Zakat pada Ahad (15/8). Saat ini Yasmin hanya tinggal berdua dengan putri tercinta semenjak kepergian sang istri yang meninggal dimasa pandemi Covid-19.


Meski dirasa sangat berat, Yasmin mencoba mengikhlaskan kepergian sang istri dengan mulai menjalankan hidup seperti biasanya. Sekarang Yasmin tinggal di lingkungan RT 03 RW 03 Desa Kalimaro. Ia mengaku berusaha beradaptasi dengan segala pekerjaan yang biasa dilakukan sang istri, yang praktis harus ia kerjakan saat ini.

Anak perempuannya juga berusaha membantu menyelesaikan pekerjaan rumah. Hanya saja tugas belajar daring yang padat membuat Yasmin harus bekerja ekstra sendirian. "Rumah tanpa kehadiran seorang istri atau ibu terasa kurang kami rasakan. Hal yang biasanya diberesi istri, sekarang semua harus saya yang melakukan. Alhamdulillah semua bisa saya kerjakan kecuali memasak. Saya bisa masak, hanya saya kangen dengan masakan istri," tutur Yasmin.

Yasmin mengaku hanya bisa masak sederhana seperti sayur bening dan tempe goreng. Dan tak jarang lebih sering memilih masak mie instant sebagai menu makannya. Beliau tidak mampu jika harus masak yang selain itu. "Terima kasih Rumah Zakat atas menu makan siang yang diberikan kepada saya. Akhirnya saya bisa mengobati rindu pada masakan istri saya," kata Yasmin.

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler