Viral, Saudara Presiden Ashraf Ghani Dukung Taliban

Ashraf Ghani dikritik keras karena meninggalkan Afghanistan tiba-tiba.

AP/Zabi Karimi
Taliban menguasai istana kepresidenan Afghanistan setelah Presiden Ashraf Ghani melarikan diri dari negara itu, di Kabul, Afghanistan, Minggu, 15 Agustus 2021.
Rep: Alkhaledi Kurnialam Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Sebuah video yang diduga menunjukkan saudara laki-laki Presiden Afghanistan Ashraf Ghani menjanjikan dukungan kepada Taliban viral di media sosial. Heshmat Ghani Ahmadzai, adik laki-laki Presiden, terlihat dalam video tersebut sedang bertemu dengan pemimpin Taliban Khalil Rahman Haqqani dan Mufti Mahmood Zakir.

Seperti dilansir dari Alarabiya English, Sabtu (21/8), seorang jurnalis bernama Tahir Khan membagikan video tersebut di Twitter. Ia menjelaskan, video tersebut awalnya dirilis oleh Mufti Mahmood Zakir.

Menurut laporan Bloombeg, mantan pemimpin pemerintah Afghanistan juga bertemu dengan pejabat Taliban pada Sabtu lalu. Pertemuan ini dihadiri Mantan Presiden Hamid Karzai dan Ketua Dewan Tinggi untuk Rekonsiliasi Nasional, Abdullah Abdullah yang bertemu dengan Abdul Rahman Mansour, penjabat Gubernur Kabul dari Taliban.

Sementara Presiden Ghani meninggalkan negara itu pekan lalu setelah Taliban mengambil alih negara, termasuk ibu kota Kabul.  Dia kemudian muncul di Uni Emirat Arab (UEA), negara tempat dia diterima dengan alasan kemanusiaan.

Ghani dikritik keras oleh mantan menteri karena meninggalkan Afghanistan tiba-tiba ketika pasukan Taliban memasuki Kabul pada Ahad (15/8). Keberadaan presiden tidak diketahui sampai Rabu lalu, sehingga banyak spekulasi bahwa ia telah melarikan diri ke Tajikistan, Uzbekistan, atau Oman.

Duta Besar Afghanistan untuk Tajikistan Mohammad Zahir Aghbar menuduh Ghani mencuri 169 juta dolar AS dari dana negara dan meminta polisi internasional untuk menangkapnya. Zahir Aghbar mengatakan pada konferensi pers Rabu (18/8) bahwa Ghani mencuri 169 juta dolar AS dari kas negara. Dia menyebut pelariannya adalah pengkhianatan terhadap negara dan bangsa.

Baca Juga


Baca juga : Indonesia Evakuasi WNI dari Afghanistan Secara Hati-Hati

Taliban mengambil alih negara itu pada Ahad lalu ketika AS sedang menyelesaikan penarikan pasukan, diplomat, dan warga Afghanistan yang bekerja dengan koalisi selama 20 tahun terakhir.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler