Legislator Apresiasi Proses Evakuasi WNI dari Afghanistan
Keberhasilan evakuasi tak lepas dari respon cepat pemerintah atas kondisi Afghanistan
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Komisi I DPR Christina Aryani mengapresiasi langkah pemerintah yang berhasi mengevakuasi warga negara Indonesia (WNI) dari Afghanistan. Menurutnya, keberhasilan tersebut tak lepas dari respons cepat pemerintah atas kondisi yang terjadi di sana.
"Keberhasilan misi evakuasi dapat terlaksana atas kerja keras, kerja sama serta respons cepat dari kementerian dan lembaga serta berbagai perwakilan RI di luar negeri," ujar Christina lewat keterangan tertulisnya, Sabtu (21/8).
Adapun informasi yang diterima Komisi I, political presence atau misi diplomatik melalui KBRI Kabul yang sementara dilakukan akan tetap berjalan dari Islamabad, Pakistan. Sambil terus memantau perkembangan situasi di Afghanistan.
"Kami berpendapat Indonesia perlu untuk memantau dan menunggu perkembangan lebih lanjut terkait dengan proses peralihan kepemimpinan yang terjadi di Afghanistan sebelum dapat menentukan sikap lebih lanjut," ujar Christina.
Menteri Luar Negeri Republik Indonesia (RI) Retno Marsudi menyatakan proses evakuasi warga negara Indonesia dari Afghanistan berhasil mendarat di Bandara Halim Perdana Kusuma pada Sabtu (21/8) pagi. Tindakan ini dilakukan penuh kehati-hatian melihat banyak perubahan dalam prosesnya.
Perubahan pertama terjadi dengan pergantian pesawat sipil yang mulanya akan digunakan dalam proses evakuasi. Namun, kondisi di lapangan membuat pemerintah menggantinya dengan pesawat militer melalui koordinasi dengan Panglima TNI.
Baca juga : Indonesia Evakuasi WNI dari Afghanistan Secara Hati-Hati
Proses keberangkatan dari Halim pada 18 Agustus 2021 pagi hari sekitar pukul 06.00 menggunakan rute Jakarta-Aceh-Colombo-Karachi-Islamabad-Kabul. Pesawat menginap semalam terlebih dahulu di Islamabad, Pakistan.
"Keputusan ini diambil dengan pertimbangan bahwa penerbangan Islamabad-Kabul sangat pendek yaitu sekitar satu jam atau kurang dari satu jam dan pesawat dapat bergerak cepat jika kesempatan landing diberikan sewaktu-waktu," ujar Retno dalam siaran resmi yang diterima Republika, Sabtu (21/8).