Orang Belum Divaksinasi 29 Kali Lebih Berisiko Diopname
CDC mengingatkan, orang belum divaksinasi lima kali lebih mungkin tertular Covid-19.
REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES -- Tidak semua orang bisa mendapatkan vaksinasi Covid-19, baik karena usia maupun kondisi medis. Studi terkini menyebutkan risiko yang mengintai mereka yang belum menerima vaksin.
Penelitian digagas oleh Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC). Menurut studi, orang yang tidak divaksinasi 29 kali lebih berisiko dirawat di rumah sakit jika terinfeksi Covid-19.
Temuan CDC juga mengungkap seseorang berisiko lima kali lebih mungkin tertular Covid-19 jika belum divaksin. Kedua risiko itu jika dibandingkan dengan pasien lain yang sudah mendapatkan vaksinasi penuh.
Hasil itu diterbitkan di jurnal akademis Morbidity and Mortality Weekly Report dari CDC. Studi meninjau data 43.127 kasus di Los Angeles County sepanjang periode 1 Mei hingga 25 Juli 2021.
"Data ini mengingatkan bahwa jika Anda belum divaksinasi, Anda termasuk di antara mereka yang paling berisiko," kata Direktur CDC Rochelle Walensky dalam pengarahan di Gedung Putih, Selasa (24/8).
Selama periode studi, persentase orang dewasa yang divaksinasi lengkap di LA County melonjak dari 27 persen menjadi 51 persen. Pada Senin (23/8), Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) telah memberikan persetujuan penuh untuk vaksin Pfizer-BioNTech.
Pemerintah AS berharap itu akan mendorong masyarakat yang masih skeptis tentang keamanan vaksin akhirnya bersedia mendapatkan suntikan. Pada Selasa (24/8), 61 persen warga AS telah menerima setidaknya satu dosis vaksin.
Sebanyak 52 persen warga AS sudah divaksinasi penuh. Sementara, jumlah kasus, angka kematian, dan rawat inap akibat Covid-19 terus meningkat kembali ke tingkat bulan-bulan awal pandemi karena varian delta.
Dalam pengarahannya, Walensky mengingatkan bahwa orang yang sudah divaksin sebagian maupun penuh masih mungkin tertular Covid-19. Akan tetapi, kemungkinannya lebih rendah daripada orang yang belum divaksin.
Kondisi setelah terinfeksi pun terpantau jauh lebih ringan. Dengan persetujuan pemerintah terhadap vaksin dan pengarahan Walensky, CDC sendiri tidak mengharuskan karyawannya untuk divaksinasi.
Lewat situs resminya, CDC menginformasikan pemerintah federal tidak mengamanatkan kewajiban vaksinasi untuk individu. Keharusan hanya diperuntukkan bagi petugas kesehatan atau pekerja di bidang esensial.
"Pemerintahan negara bagian atau lokal, misalnya, mungkin mengharuskan atau mengamanatkan agar pekerjanya divaksinasi sebagai kewenangan negara bagian atau undang-undang lainnya," tulis CDC, dikutip dari laman Fox News, Kamis (26/8).