5 Jenis Diet yang Sebaiknya tidak Dicoba
Jenis diet ini sebaiknya tidak dicoba karena tidak efektif.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Banyak orang mencoba berbagai macam diet untuk mendapatkan berat badan ideal. Namun, tidak sedikit yang pada akhirnya harus kecewa karena hasil yang diharapkan tidak tercapai, bahkan justru memperburuk keadaan baik secara fisik maupun emosional, hingga pada akhirnya menyerah untuk melanjutkan keinginan tersebut.
Dilansir She Finds, Jumat (27/8), kunci untuk menurunkan atau mendapatkan berat badan ideal adalah dengan melakukan perubahan gaya hidup yang berkelanjutan. Seringkali, diet yang menjanjikan dapat memberi hasil cepat justru tidak dapat melakukannya.
Lisa Young, seorang ahli gizi dan penulis dari buku Finally, Finally mengatakan ada sejumlah jenis diet yang selama ini populer bagi banyak orang diseluruh dunia, namun sebenarnya tidak efektif. Ia menyebut beberapa jenis diet berikut sebaiknya dihindari oleh Anda yang ingin mendapatkan berat badan ideal secara permanen.
1. Keto
Diet keto cukup populer bagi orang-orang yang ingin menurunkan berat badan dengan cepat. Ini adalah metode diet yang menganjurkan orang mengkonsumsi tinggi lemak namun rendah karbohidrat.
Namun, hasil dari diet keto tidak akan bertahan lama. Bahkan, orang yang mencobanya dan berhasil menurunkan berat badan dengan cepat akan kehilangan massa otot jika terus menerus menerapkan pola diet seperti ini.
Baca juga : Covid-22 Jadi Trending Topic, Apa Itu Sebenarnya?
2. Diet Sirtfood
Sirtfood adalah diet 21 hari yang membuat jumlah kalori bagi orang yang mencobanya dibatasi secara ekstrem. Sebagai gantinya, makanan yang kaya dengan sirtuin seperti peterseli, blueberry, apel, dan teh hijau adalah menu utama untuk dikonsumsi.
Sirtuin diyakini dapat mengatur peradangan, memperlambat proses penuaan, dan mempercepat metabolisme. Namun, ada beberapa aturan dalam diet ini yang membuat kalori yang masuk ke dalam tubuh sangat sedikit, di mana ini sangat berbahaya.
3. Diet Optavia
Optavia merupakan diet di mana orang-orang yang mengikutinya akan mengkonsumsi setengah protein dan sayuran tanpa lemak. Selain itu, pengganti makanan olahan yang bisa dikonsumsi adalah serial, shake, dan sup.
Seperti diet Sirtfood, Optavia bergantung pada pembatasan kalori yang ekstrem. Dengan demikian, metode ini tidak dapat dilakukan dalam jangka panjang, yang berarti tak akan memberikan hasil permanen.
Baca juga : Gamer Meninggal Mendadak Setelah Terus-terusan Bergadang
4. Intermittent Fasting
Intermittent Fasting atau puasa intermiten adalah metode diet yang membuat orang harus melakukan puasa dalam waktu tertentu. Hal ini cenderung menyebabkan rasa lapar yang ekstrem dan saat puasa sedang tidak dilakukan, konsumsi makanan dengan jumlah besar terjadi.
Seperti jenis diet sebelumnya, Intermittent Fasting tidak dapat dilakukan dalam jangka panjang, Metode ini juga seringkali membuat seseorang menyerah tanpa mendapatkan berat badan ideal seperti yang diharapkan.
5. Whole30
Whole30 menjadi metode diet yang disebut dapat mendetoksifikasi tubuh dan bersamaan mengendalikan nafsu makan berlebihan, mengatur gula darah, dan menghindarkan tubuh dari masalah peradangan. Namun, jenis diet ini memerlukan pembatasan yang ekstrem dan tiba-tiba untuk jangka waktu lama.
Tentu saja, diet seperti ini akan sulit dilakukan untuk jangka waktu cukup lama, termasuk dalam melihat hasil berat badan ideal seperti yang diharapkan.
Young mengatakan pada akhirnya metode-metode diet seperti yang disebutkan di atas tidak dapat menurunkan berat badan secara permanen karena menghilangkan jenis makanan tertentu dan dilakukan dengan pola yang ekstrem. Apa yang terbaik menurutnya adalah mengontrol porsi makan, yang pada akhirnya memungkinkan Anda menerapkan kebiasaan sehat.
Baca juga : Bareskrim Ancam Ustaz Yahya Waloni dengan Pasal Berlapis
“Nikmati makanan yang Anda sukai dan pikirkan tentang makanan sehat yang dapat Anda tambahkan dalam diet Anda,” ujar Young.
Young mengatakan lebih mudah untuk mengganti dengan perlahan menu makanan sehat secara bertahap dibandingkan langsung melakukan pola diet ekstrem. Sebagai contoh, mulailah mengganti roti tawar dengan roti gandum utuh.
“Selain itu, fokuslah pada gaya hidup yang sehat,” kata Young menambahkan.