Dampak Kekufuran Manusia terhadap Tugasnya Sebagai Khalifah

Kekufuran menyebabkan tugas kekhalifahan manusia terhempas

Edwin Dwi Putranto/Republika
Kekufuran menyebabkan tugas kekhalifahan manusia terhempas. Ilustrasi khalifah
Rep: Muhyiddin Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Salah seorang ulama besar asal Turki, Badiuzzaman Said Nursi mengungkapkan dampak dari kekufuran. 

Baca Juga


Menurut dia, dengan dipilihnya manusia sebagai khalifah di atas bumi ini sejatinya lebih mulia daripada malaikat. Namun, dengan kekufuran semua kedudukan tersebut menjadi hilang.

Menurut Nursi, kekufuran akan membuat manusia terlempar dari kedudukan yang tinggi, dan terbuang ke dalam jurang kehinaan yang sangat dalam.

“Kedudukannya menjadi lebih hina dari semua makhluk yang paling hina, lemah rusak, dan miskin sekalipun. Manusia menjadi makhluk Allah SWTyang paling hina,” kata Nursi dalam buku “Bersyukurlah...Bersabarlah..” terbitan Indiva Pustaka, 2017.

Nursi menjelaskan, perbuatan kekufuran mengandung sikap menjelek-jelekkan, merusak dan mendustakan. Tapi, menurut dia, perbuatan kekufuran tersebut juga sudah dapat menghina seluruh makhluk yang ada.

Menurut Nursi, kekufuran juga mengandung anggapan bahwa semua sifat-sifat Allah adalah palsu belaka, hingga kemudian sifat-sifat itu diingkari. 

Selain itu, kekufuran juga telah membuat hina seluruh manusia. Hal itu terjadi karena setiap makhluk itu mempunyai kedudukan yang mulia di sisi Allah SWT baik itu karena tugasnya ataupun karena fungsinya.

Selain telah menjatuhkan semua makhluk itu dari tugas dan fungsinya, menurut Nursi, kekufuran juga telah menurunkan derajatnya dari derajat semula yang mulia kepada derajat yang sangat hina. Nilai manusia menjadi makhluk yang tidak diciptakan khusus untuk sebuah tugas mulia.

Pada dasarnya, tambah Nursi, manusia adalah makhluk Allah Swt yang di dalamnya menyimpan banyak sekali tanda-tanda kebesaran-Nya. 

Semua kebesaran Allah Swt dapat terlihat di dalam makhluk yang bernama manusia. Bagi tanda-tanda kebesaran Allah SWt, manusia bagaikan sebuah biji yang di dalamnya tersimpan semua karakteristik sebatang pohon.

Nursi menambahkan, tadinya manusia lebih dan mulia daripada bumi, gunung, dan langit, karena manusia telah berani mengambil dan mengemban amanah yang diberikan Allah SWT Namun, kedudukan manusia tersebut telah dirusak kekufuran. “Kedudukan manusia yang sangat mulai ini telah dirusak oleh kekufuran,” jelas Nursi.   

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler