Australia akan Terima 500 Ribu Dosis Vaksin dari Singapura
Vaksin dari Singapura akan mempercepat program vaksinasi Australia
REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA -- Perdana Menteri Australia Scott Morrison mengatakan Negeri Kanguru akan menerima 500 ribu dosis vaksin Covid-19 Pfizer dari Singapura setelah Canberra sepakat akan mengembalikan jumlah yang sama pada bulan Desember.
Kesepakatan itu dilakukan karena angka kasus infeksi virus corona di Australia mulai merangkak naik. Vaksin dari Singapura akan mempercepat program vaksinasi Australia saat kasus infeksi harian hampir tembus rekor.
"Artinya ada 500 ribu dosis ekstra yang akan tiba bulan September kalau tidak harus menunggu beberapa bulan dari sekarang, saat ini sangat penting mempercepat program vaksinasi kami saat kami menuju 70 hingga 80 persen target," kata Morrison di Canberra, Selasa (31/8).
Australia cukup sukses menahan laju penyebaran virus corona dibandingkan negara-negara maju lainnya. Dengan peraturan pembatasan sosial dan karantina yang ketat, Negeri Kanguru memperlambat penyebaran virus.
Namun, program vaksinasi yang lambat membuat Australia rentan terhadap virus corona varian Delta yang sangat menular. Saat ini, baru 28 persen dari total populasi yang menerima dua dosis vaksin, jauh dibanding Singapura yang sudah 80 persen.
Baca juga : 12 Negara Ini Larang Penggunaan Bitcoin
Ketika kasus infeksi Covid-19 mulai melonjak sejumlah negara bagian dan teritori di Australia menerapkan peraturan pembatasan sosial yang ketat. Hal itu menghantam perekonomian dan bisnis dalam negeri.
Ibu kota Canberra memperpanjang peraturan pembatasan sosial ketat selama dua pekan. Negara Bagian Victoria yang paling padat di negara itu juga diperkirakan akan mengikuti langkah serupa.
Pemerintah sudah menerapkan peraturan pembatasan sosial yang ketat di Canberra selama tiga pekan setelah rentetan kasus infeksi yang diyakini dari New South Wales, pusat wabah Covid-19 di Australia.
"Kami menurunkan kurva ke bawah dan berada di puncak wabah, namun, prosesnya lambt dan butuh banyak waktu," kata Menteri Kepala Teritori Ibukota Australia Andrew Barr.
Pada Selasa (31/8), dalam 24 jam terakhir Canberra melaporkan 13 kasus infeksi baru. New South Wales melaporkan 1.164 kasus infeksi turun dari satu hari sebelumnya yang sebanyak 1.290.
Victoria yang kini sudah menjalani masa karantina wilayah selama lima pekan melaporkan 76 kasus infeksi baru. Naik sedikit dari hari sebelumnya yang sebanyak 73 kasus.
Perdana Menteri Negara Bagian Victoria Dan Andrews mengatakan terlalu banyak orang yang belum divaksin sehingga peraturan pembatasan sosial belum dapat dilonggarkan. Tapi, Victoria menyusun rencana untuk mengurangi peraturan pembatasan sosial ketika angka vaksinasi sudah naik.
Baca juga : Jokowi Minta Masyarakat Segera Vaksinasi Covid-19