Mengenal Covid-19 Varian Mu, Gejala dan Penularannya
Varian mu masuk dalam daftar pantauan WHO.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Strain virus corona baru telah ditambahkan ke daftar pantauan variant of interest Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Strain mu, juga disebut B.1.621, telah terdaftar sebagai variant of interest pada 30 Agustus 2021.
Varian mu pertama kali terekam catatan medis di Kolombia pada Januari 2021. Di sana, mu bertanggung jawab atas 852 kasus, menurut inisiatif pelacakan COVID GISAID. Menurut data dari GISAID, strain telah terdeteksi di setidaknya 40 negara dan di 49 negara bagian di seluruh AS.
Ada 48 kasus strain mu di Inggris dengan dua kasus terjadi dalam seminggu menjelang 25 Agustus 2021. Strain ini berbagi mutasi dengan varian lain, termasuk varian delta yang saat ini mendominasi kasus Covid-19 di Inggris dan Amerika Serikat.
"Saya senang (varian mu) akhirnya ditetapkan sebagai variant of interest oleh WHO," kata spesialis penyakit menular Dr Paúl Cárdenas, dilansir dari BBC Science Focus pada Kamis (2/9).
Apakah mempengaruhi efektivitas vaksin?
Studi berbasis laboratorium oleh para ahli di Roma menguji efektivitas vaksin BioNTech-Pfizer terhadap varian mu. Mereka menemukan bahwa meskipun beberapa mutasi pada spike, SARS-CoV-2 B.1.621 dinetralkan oleh vaksin (Pfizer) dan menimbulkan antibodi.
Mereka mencatat bahwa netralisasi, meskipun efektif, lebih rendah daripada varian virus corona lainnya. "Pentingnya mengarantina orang dengan benar setelah bepergian ke luar negeri untuk menghindari penyebaran garis keturunan SARS-CoV-2 yang baru muncul ke berbagai negara," tulis penelitian itu, dilansir dari BBC Science Focus pada Kamis (2/9).
Namun, sebuah penelitian yang diterbitkan dalam The Lancet Infectious Diseases pada 13 Agustus 2021 menunjukkan bahwa varian mu memiliki potensi lolos dari vaksin. Mereka menulis beberapa mutasi lonjakan dalam mu telah dilaporkan menunjukkan penurunan netralisasi oleh antibodi. Varian mu juga ditemukan memiliki mutasi lonjakan serupa yang telah dikaitkan dengan respons vaksin yang melemah pada varian beta.
"Kehadiran mutasi yang terkait dengan pelepasan vaksin mungkin memerlukan klasifikasi ulang varian ini ke varian yang menjadi perhatian," tulis penelitian itu.