Tips Jaga Kesehatan Anak yang Belum Bisa Vaksinasi Covid-19

Saat ini, vaksinasi Covid-19 belum bisa diberikan pada anak di bawah usia 12 tahun.

www.freepik.com.
Saat ini, vaksinasi Covid-19 belum bisa diberikan pada anak di bawah usia 12 tahun.
Rep: Adysha Citra Ramadani Red: Nora Azizah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Vaksinasi merupakan salah satu upaya penting dalam melindungi diri dari penularan dan berbagai konsekuensi berat akibat Covid-19 di masa pandemi. Akan tetapi, sejauh ini vaksin Covid-19 belum bisa diberikan kepada anak berusia di bawah 12 tahun.

"Untuk anak kurang dari 12 tahun, belum ada data dan penelitian yang cukup memadai untuk membuktikan bahwa vaksin ini aman buat anak-anak kurang dari 12 tahun," jelas dokter spesialis anak Good Doctor dr Natasya Ayu Andamari SpA dalam #GoodTalkSeries yang disiarkan melalui akun Instagram @gooddoctor.id, beberapa waktu lalu.

Untuk kelompok usia ini, dr Natasya mengatakan ada beberapa upaya lain yang dapat dilakukan untuk mengoptimalkan perlindungan dari paparan Covid-19. Salah satu di antaranya adalah menjaga asupan nutrisi dengan menerapkan pola makan bergizi seimbang.

"Kedua, yang sepertinya terdengar simple tapi ternyata krusial adalah tidur," jelas dr Natasya.

Dalam hal ini, orang tua perlu memastikan anak-anak mereka mendapatkan tidur malam yang cukup. Tidur lebih cepat dan kecukupan tidur dapat membantu meningkatkan imunitas anak.

Hal lain yang tak kalah penting adalah imunisasi. Menurut dr Natasya, penting bagi orang tua untuk melengkapi imunisasi-imunisasi yang belum diberikan kepada anak mereka.

Selain ketiga hal tersebut, penerapan protokol kesehatan yang baik juga dapat membantu memberikan perlindungan bagi anak. Misalnya, membantu anak menggunakan masker ketika keluar rumah, mengajarkan anak untuk rajin mencuci tangan, dan menjauhkan anak dari kerumunan.

"Tidak melepas masker di tempat umum," ungkap dr Natasya.

Di masa pandemi Covid-19, anak-anak mungkin hanya menghabiskan waktu mereka di rumah saja. Akan tetapi, orang dewasa lain yang tinggal satu rumah dengan anak tersebut mungkin masih beraktivitas ke luar rumah dan bertemu dengan lebih dari dua circle.

Oleh karena itu, anak yang hanya beraktivitas di rumah saja tetap memiliki risiko untuk tertular Covid-19 dari orang di sekitarnya. Dalam hal ini, orang tua perlu lebih mewaspadai beberapa gejala Covid-19 yang mungkin dialami oleh anak mereka.

"Gejala Covid-19 pada anak bisa berbagai macam, bisa dari demam, gangguan saluran pernapasan seperti batuk atau pilek, mencret, muntah, atau bahkan ruam," jelas dr Natasya.

Bila mencurigai adanya gejala Covid-19, orang tua sebaiknya segera mengantar anak menjalani tes swab untuk mengetahui apakah anak mereka benar mengalami Covid-19 atau tidak. Sebelum dibawa ke rumah sakit untuk menjalani tes, orang tua juga dapat memberikan obat untuk meredakan gejala yang dialami oleh anak.

"Misalnya dia demam, bisa dikasih obat demam, kalau ada obat diare dan anak diare, bisa dikasih obat diare," ungkap dr Natasya.

Baca Juga


BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler