Pengasuh Nabi Musa: Asiah binti Muzahim (1)
Asiah juga adalah istri Fir'aun.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Allah berfirman, Dan istri Fir'aun berkata, "(la) adalah penyejuk mata hati bagiku dan bagimu. Janganlah kamu membunuhnya, mudah-mudahan ia bermanfaat kepada kita atau kita angkat ia sebagai anak," sedangkan mereka tiada menyadari (al-Qashash [28]: 9).
Dan Allah membuat istri Fir'aun perumpamaan bagi orang orang yang beriman, ketika ia berkata, "Ya Rabbku, bangunkanlah untukku sebuah rumah di sisi-Mu dalam firdaus, dan selamatkanlah aku dari Fir'aun dan perbuatannya, dan selamatkanlah aku dari kaum yang zalim (al-Tahrim [66]: 11).
Dialah Asiah binti Muzahim,' istri Mush'ab al-Rayyan yang lebih dikenal dengan Fir'aun, penguasa Mesir semasa Nabi Musa ibn 'Imran dilahirkan. Asiah adalah seorang wanita pilihan, putri keturunan para nabi sekaligus seorang pemegang teguh tali tauhid dan penjaga keimanan kepada Allah serta syariat Musa a.s. Dialah seorang ibu yang sangat sayang kepada orang-orang mukmin, suka berderma kepada mereka, bahkan menjadi tempat berlindung bagi mereka.
Asiah dikenal dengan kesalehan dan ketakwaannya, bahkan kasih sayangnya kepada orang-orang mukmin yang lemah. Banyak menghabiskan waktu untuk mengingat dan menyucikan Allah.
Namun, karena rasa takut kepada suaminya yang tiran, kufur kepada Allah, bahkan berani mengaku sebagai tuhan, dan tak ragu berlaku buruk dan kejam, Asiah senantiasa menyembunyikan ke imanannya kepada Allah dan syariat Nabi Musa a.s. Pada suatu hari, di pinggir sungai Nil, tepatnya di salah satu pojok istana yang megah, Asiah duduk berdua di samping suaminya, Fir'aun yang kala itu tak ditemani para istrinya yang lain. Itu terjadi karena begitu besarnya kecintaan dan kekaguman Fir 'aun kepada Asiah.
Tiba-tiba Asiah melihat sebuah benda hitam menyerupai kotak di atas permukaan air. Segera ia memerintahkan para pelayannya mengambilkan benda yang mirip kotak tersebut. Setelah kotak itu dibuka, istri Fir'aun terkejut luar biasa karena ternyata di dalamnya ada seorang bayi mungil. Saking kagetnya, ia tak sadar sampai berteriak. "Betapa indahnya hadiah ini! Pasti ini hadiah dari Langit!"
Sementara sang bayi mengarahkan wajahnya yang penuh senyuman ke arah Asiah. ia seakan ingin kenyang memandang calon ibunda dengan kedua matanya yang tak henti memancarkan cahaya yang memukau.
"Ini anakku," ungkap Asiah. Bersambung....
Baca Juga: Pengasuh Nabi Musa: Asiah binti Muzahim (5-Habis)