Diplomat Era Ashraf Ghani Minta Dunia tak Akui Taliban

Sejumlah diplomat itu menilai keberhasilan Taliban akan perpanjang penderitaan warga.

EPA-EFE/STRINGER
Taliban mendengarkan Sheikh Abdul Baqi Haqqani, Penjabat Menteri Pendidikan Tinggi Taliban, selama upacara di Kabul, Afghanistan, Ahad (12/9).
Rep: Kamran Dikarma Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID, KABUL -- Sekelompok diplomat Afghanistan dari pemerintahan mantan presiden Ashraf Ghani meminta komunitas internasional tak mengakui kepemimpinan Taliban di negara tersebut. Mereka turut menyesalkan keputusan Amerika Serikat (AS) dan sekutunya menarik seluruh pasukannya dari Afghanistan.

Baca Juga


“Kami berkecil hati bahwa setelah 20 tahun keterlibatan, sekutu kami meninggalkan Afghanistan dan meninggalkan rakyat kami di bawah belas kasihan kelompok teroris,” kata sekelompok diplomat Afghanistan tersebut, dikutip Al Arabiya, Rabu (15/9).

Menurut mereka, keberhasilan Taliban mengambil alih kekuasaan akan memperpanjang penderitaan warga Afghanistan. Selain itu, bakal ada pula dampak negatif terhadap keamanan kawasan dan global.

“Keberhasilan Taliban dalam merebut kekuasaan melalui cara-cara ilegal dan kekerasan dan mendirikan pemerintahan mereka akan memiliki konsekuensi bencana bagi keamanan regional dan global karena hal itu memberanikan kelompok teroris dan ekstremis kekerasan di seluruh dunia,” kata para diplomat Afghanistan tersebut.

Mereka mendesak para pemimpin internasional untuk menggunakan semua cara yang tersedia guna mengakhiri kekerasan Taliban terhadap perempuan, masyarakat sipil, aktivis, dan jurnalis. Para diplomat menyerukan pembentukan pemerintahan ulang di Afghanistan, yakni yang dinegosiasikan secara politis, inklusif, dan sah.

Baca juga : Ini Kondisi Afghanistan Sebulan Setelah Taliban Berkuasa

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler