Australia Tolak Kritik China Terkait Aliansi Indo-Pasifik
Kesepakatan dengan AS dinilai sebagai aliansi kemitraan di kawasan.
REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA -- Perdana Menteri Australia Scott Morrison menolak kritik China terhadap aliansi Indo-Pasifik dengan Amerika Serikat (AS) dan Inggris. Morrison menegaskan bahwa Australia ingin meningkatkan perdamaian dan stabilitas di kawasan Indo-Pasifik.
"Semua yang telah kami lakukan dengan Amerika Serikat konsisten dengan kemitraan dan hubungan dan aliansi yang telah kami miliki dengan Amerika Serikat," kata Morrison kepada Radio 3AW.
Kabar aliansi tersebut mendapat respons positif di Singapura. Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong mengatakan kepada Morrison melalui panggilan telepon bahwa dia berharap kesepakatan nuklir akan berkontribusi secara konstruktif bagi perdamaian dan stabilitas kawasan dan melengkapi arsitektur regional.
Presiden AS Joe Biden, Perdana Menteri Inggris Boris Johnson, dan Perdana Menteri Australia Scott Morrison tampil bersama secara virtual untuk mengungkapkan detail aliansi baru yang dinamakan AUKUS, yaitu singkatan dari Australia, United Kingdom (Inggris), dan United States (AS). Ketiganya membentuk aliansi keamanan Indo-Pasifik untuk memperkuat kerja sama pertahanan yang diprediksi memperdalam ketegangan dengan China.
AS dan Inggris mengumumkan rencana mendukung Australia memiliki kapal selam berkekuatan nuklir. Namun, Biden mengatakan, Australia tidak ingin mengembangkan program senjata nuklir. Proyek kapal selam bertenaga nuklir ini menjadi kunci dari kesepakatan AUKUS.
China pun langsung bereaksi dengan marah. Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian mengatakan sangat tidak bertanggung jawab bagi AS dan Inggris untuk mengekspor teknologi nuklir.
"Masyarakat internasional, termasuk negara-negara tetangga, telah mempertanyakan komitmen [Australia] terhadap non-proliferasi nuklir,” kata Zhao, menurut terjemahan yang disiarkan oleh ABC News. "China akan memantau situasi dengan cermat," ujarnya menambahkan.
Zhao mengatakan, ketiga negara harus meninggalkan mentalitas perang dingin yang usang dan konsep geopolitik yang berpikiran sempit serta menghormati aspirasi rakyat regional. "Mereka harus berbuat lebih banyak yang kondusif bagi perdamaian dan stabilitas regional dan pembangunan – jika tidak, mereka hanya akan berakhir dengan merugikan kepentingan mereka sendiri," kata Zhao Lijian dikutip laman The Guardian, Jumat (17/9).
Para pemimpin Prancis juga mengecam kesepakatan yang menggagalkan kontrak dengan Prancis untuk membangun 12 kapal selam diesel-listrik konvensional bagi Australia.
Pengamat mengatakan, Biden tampaknya telah melupakan nama Morrison selama konferensi pers Kamis, yang disiarkan televisi dari tiga negara.
Presiden menyebut perdana menteri Australia itu sebagai "sahabat" dan "orang itu di Bawah". Biden tidak menggunakan nama Morrison, sementara dia menyebut Johnson sebagai "Boris."
Morrison menertawakan apa yang oleh beberapa orang digambarkan sebagai pertukaran yang canggung dengan Biden. "Biasanya ketika kami berbicara secara pribadi, dia menyebut saya sebagai 'sahabat'," kata Morrison kepada Seven Network.
Morrison mengatakan dia dan presiden menikmati hubungan kerja yang hebat. "Oh, saya tidak terlalu memperhatikannya. Maksuds saya, hal-hal ini terjadi. Itu sering terjadi," kata Morrison kepada Nine Network.
Morrison akan mengunjungi Amerika Serikat minggu depan untuk pertama kalinya sejak Biden menjadi presiden. Pertemuan ini akan bergabung dengan para pemimpin India dan Jepang untuk pertemuan dialog keamanan Quad.