Direktur Utama PT Perusahaan Gas Negara Tbk. Muhamad Haryo Yunianto (kanan) menyampaikan penjelasan kepada Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Erika Retnowati (kedua kanan) tentang uji pasar Gaskita Program PGN Sayang Ibu di Malaka Sari, Duren Sawit, Jakarta, Selasa (21/9/2021). Program PGN Sayang Ibu tersebut dilakukan untuk merealisasikan komitmen Pertamina sebagai holding migas untuk memperluas pengembangan jaringan gas bumi rumah tangga dan pelanggan kecil (Jargas) sekaligus target PGN sebagai subholding gas dalam membangun satu juta sambungan Jargas RT pada 2022 yang dapat berkontribusi mengurangi impor LPG sebesar 144 ribu ton per tahun.
Direktur Utama PT Perusahaan Gas Negara Tbk. Muhamad Haryo Yunianto (kanan) bersama Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Erika Retnowati (kedua kiri) dan Koordinator Asisten Deputi Bidang Industri Energi, Minyak dan Gas Kementerian BUMN Luizah (kedua kanan) meninjau uji pasar Gaskita Program PGN Sayang Ibu di Malaka Sari, Duren Sawit, Jakarta, Selasa (21/9/2021). Program PGN Sayang Ibu tersebut dilakukan untuk merealisasikan komitmen Pertamina sebagai holding migas untuk memperluas pengembangan jaringan gas bumi rumah tangga dan pelanggan kecil (Jargas) sekaligus target PGN sebagai subholding gas dalam membangun satu juta sambungan Jargas RT pada 2022 yang dapat berkontribusi mengurangi impor LPG sebesar 144 ribu ton per tahun.
Direktur Utama PT Perusahaan Gas Negara Tbk. Muhamad Haryo Yunianto (kedua kanan) bersama Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Erika Retnowati (ketiga kiri), Koordinator Asisten Deputi Bidang Industri Energi, Minyak dan Gas Kementerian BUMN Luizah (ketiga kanan), Direktur Infrastruktur dan Teknologi PGN Achmad Muchtasyar (kiri) serta Direktur Sales dan Operasional PGN Faris Aziz (kanan) meninjau uji pasar Gaskita Program PGN Sayang Ibu di Malaka Sari, Duren Sawit, Jakarta, Selasa (21/9/2021). Program PGN Sayang Ibu tersebut dilakukan untuk merealisasikan komitmen Pertamina sebagai holding migas untuk memperluas pengembangan jaringan gas bumi rumah tangga dan pelanggan kecil (Jargas) sekaligus target PGN sebagai subholding gas dalam membangun satu juta sambungan Jargas RT pada 2022 yang dapat berkontribusi mengurangi impor LPG sebesar 144 ribu ton per tahun.
Direktur Utama PT Perusahaan Gas Negara Tbk. Muhamad Haryo Yunianto (kanan) menyampaikan penjelasan kepada Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Erika Retnowati (kiri) tentang uji pasar Gaskita Program PGN Sayang Ibu di Malaka Sari, Duren Sawit, Jakarta, Selasa (21/9/2021). Program PGN Sayang Ibu tersebut dilakukan untuk merealisasikan komitmen Pertamina sebagai holding migas untuk memperluas pengembangan jaringan gas bumi rumah tangga dan pelanggan kecil (Jargas) sekaligus target PGN sebagai subholding gas dalam membangun satu juta sambungan Jargas RT pada 2022 yang dapat berkontribusi mengurangi impor LPG sebesar 144 ribu ton per tahun.
Kepala Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) Erika Retnowati (tengah) menyimak penjelasan petugas PT Perusahaan Gas Negara Tbk. tentang uji pasar Gaskita Program PGN Sayang Ibu di Malaka Sari, Duren Sawit, Jakarta, Selasa (21/9/2021). Program PGN Sayang Ibu tersebut dilakukan untuk merealisasikan komitmen Pertamina sebagai holding migas untuk memperluas pengembangan jaringan gas bumi rumah tangga dan pelanggan kecil (Jargas) sekaligus target PGN sebagai subholding gas dalam membangun satu juta sambungan Jargas RT pada 2022 yang dapat berkontribusi mengurangi impor LPG sebesar 144 ribu ton per tahun.