PON XX Papua, Pengalaman Baru Maria Londa

Bertanding di Tanah Papua merupakan pengalaman baru bagi Maria Londa.

Antara/Novrian Arbi
Atlet Lompat jauh asal Papua Maria Natalia Londa membawa api abadi saat Kirab Api PON XX Papua di Alun-alun Kuala Kencana, Kabupaten Mimika, Papua, Selasa (28/9/2021). Api PON XX Papua diarak di beberapa wilayah yakni Sorong, Biak, Timika, Wamena, Merauke, Kabupaten Jayapura, Kota Jayapura dan berakhir di Stadion Lukas Enembe untuk upacara penyalaan Kaldron pada Pembukaan PON XX Papua.
Red: Didi Purwadi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Atlet atletik Bali, Maria Londa, akan bersaing dalam nomor lompat jauh dan lompat jangkit pada PON XX Papua pada 2-15 Oktober. Bagi atlet yang sudah malang melintang di even internasional tersebut, bertanding di Tanah Papua merupakan pengalaman barunya.


"Papua menjadi salah satu tempat baru buat saya. Biasanya, kan, kompetisi-kompetisi itu berlangsung di daerah Jawa atau Sumatera, sekarang di Indonesia timur,’’ kata Maria kepada Antara di Lapangan Pasar Lama, Mimika, Selasa.

Maria sebelumnya mewakili Indonesia pada Olimpiade 2016. Selain itu, atlet berusia 30 tahun itu sukses meraih medali emas pada nomor lompat jauh putri Asian Games 2014.

Di level SEA Games, Maria sudah mengantongi lima medali emas. Ia kini akan berlaga di cabor atletik PON XX Papua pada nomor lompat jauh dan lompat jangkit, mewakili Provinsi Bali.

Ia mengaku senang karena momen bertanding di Tanah Papua menjadi pengalaman baru bagi dirinya selama berkarier sebagai seorang atlet. Antusiasme Maria bertambah lantaran Papua merupakan wilayah yang jarang mendapatkan kesempatan menggelar turnamen-turnamen besar.

Maria semakin bersemangat karena diberi kesempatan membawa obor api PON XX Papua keliling Mimika pada Selasa. "Saya bangga bisa diberikan kesempatan untuk membawa obor PON di Tanah Papua," ujarnya. ''Jadi, saya bangga bisa membawa obor dan berlomba juga di sini nantinya.''

Maria mengirabkan api PON XX Papua bersama Yulius Uwe (dasa lomba), Santia Tri Kusuma (balap sepeda) dan Muhammad Bima Abdi Negara (tenis meja). Di Mimika, api yang diambil dari Klamono, Kabupaten Sorong, Papua Barat, itu dibawa dari Bandara Mozes Kilangin sampai Lapangan Pasar Lama.

Api tersebut akan diinapkan satu malam di Mimika sebelum diteruskan ke Wamena. Api PON XX Papua akan dibawa berkeliling lima wilayah adat Papua selama enam hari, tepatnya pada 27 September-2 Oktober 2021.

Api tersebut digerakkan mulai dari Biak (wilayah adat Saereri), Mimika (Mee Pago), Wamena (La Pago), Merauke (Ha Anim), Kabupaten Jayapura dan Kota Jayapura (Mamta/Tabi) sampai Stadion Lukas Enembe, Jayapura.

PON XX Papua berlangsung pada 2-15 Oktober 2021 di empat wilayah, yakni klaster Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Kabupaten Mimika dan Kabupaten Merauke. Meski baru dibuka pada 2 Oktober 2021 di Stadion Lukas Enembe Jayapura, pertandingan demi pertandingan PON XX sudah dimulai sejak 22 September 2021.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Berita Terpopuler