Alisya Mellynar, Sepotong Donat dan Kejutan Emas PON

Alisya Mellynar sekarang fokus ke SEA Games dan Asian Games.

Antara/Zabur Karuru
Atlet Wushu Jatim Alisya Mellynar mengikuti latihan di Surabaya, Jawa Timur, Senin (13/9/2021). Wushu merupakan salah satu cabang olahraga unggulan Jatim dan Alisya menjadi salah satu atlet Wushu unggulan yang diharapkan mampu meraih medali emas pada PON Papua.
Red: Didi Purwadi

REPUBLIKA.CO.ID, MERAUKE -- Alisya Mellynar tampil di luar ekspektasi pelatih dan rekan-rekan tim wushu Jawa Timur. Gerakan-gerakan taiji jian dan taiji quanyang yang diperagakan dara berusia 19 tahun itu mendapat apresiasi tertinggi dewan juri di nomor taolu kombinasi PON XX Papua.


Pada hari pertama pertandingan wushu PON XX Papua, Rabu, Alisya finis di peringkat teratas dengan skor 9.67 untuk nomor taiji pedang. Ia pun kembali mengumpulkan nilai tertinggi 9.68 di nomor taiji tangan kosong demi memboyong medali emas kedua bagi Jatim di cabor Wushu.

Atlet pendatang baru di pelatnas wushu itu mengaku sebenarnya tidak yakin untuk berpartisipasi di pesta olahraga nasional empat tahunan itu. Namun, kesempatan pertama yang berbuah emas sangat mengejutkan Alisya.

"Ini di luar ekspektasi. Tidak ada target dari pelatih, jadi ini kejutan. Karena, saya sendiri juga tidak memasang target," kata Alisya ditemui Antara di Merauke, Kamis.

Dengan jurus-jurus taiji dan pendaratan yang mantap, atlet kelahiran 25 Oktober 2001 itu mengaku tak ada ritual khusus maupun santapan spesial sebelum mengeksekusi gerakan-gerakannya di nomor final hari ini. "Cuma donat, sudah itu aja, sama susu," jawab Alisya soal menu sarapannya.

Alisya melengkapi selebrasi Jatim setelah Bobie Valentinus Gunawan lebih dulu membuka keran medali timnya. Bobie menorehkan skor tertinggi pada nomor taiji quan/taiji jian putra demi memboyong emas pertama wushu Jatim.

Tugas Alisya di PON pertamanya telah selesai. Atlet yang dipanggil ke pelatnas sejak 2020 itu bakal fokus ke SEA Games dan Asian Games selanjutnya.

Siapa yang menyangka dari ikut-ikutan main wushu pada 2011, Alisya kecemplung di dunia seni bela diri asal China itu hingga menjadi salah satu talenta muda Indonesia. Sejak itu dia kerasan karena merasakan kebersamaan di antara rekan-rekan sepelatihannya.

"Di wushu ini, saya seperti mendapat keluarga baru dan belajar banyak hal," kata Alisya. "Mungkin saya bakal bilang kita bakal bisa belajar hal lain yang tidak bisa kita dapatkan di luar."

''Kita juga belajar bagaimana caranya jadi orang," kata Alisya teringat wejangan salah satu pelatihnya yang didatangkan tim Jatim dari China.

"Pelatih dari China ini memiliki prinsip yang sangat bagus: 'kamu tidak harus jadi orang hebat, pokoknya bagaimana kamu menjadi orang baik'. Setiap hari yang diajari tidak langsung, gimana caranya menjadi orang baik," ujarnya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Berita Terpopuler