Doa Agar tak Mengulangi Kemaksiatan
Seseorang perlu istiqamah dalam taubat.
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jika seorang Muslim sudah mengakui dosa-dosanya dan dia bertaubat, maka hal setelahnya yang perlu diperhatikan adalah istiqamah. Istiqamah dalam perbuatan dan juga pikiran baik dalam jalan Allah.
Ustadz Amir Faisol Fath dalam webinar bertajuk Kajian Surah Ali Imran (Bagian 2) bersama Bank Syariah Indonesia, Ahad (3/10), menjelaskan bagaimana agar seseorang dapat istiqamah dalam taubat. Dalam menempuh jalan keistiqamahan, seorang Muslim perlu bergaul dengan orang-orang yang baik, menjauhi hal-hal yang dilarang Allah, dan terus berhusnuzhan kepada Allah.
Selain itu, kata Ustadz Amir Faisol, dianjurkan pula berdoa agar Allah menguatkan jalan keistiqamahan dan kemudahan agar diri terhindar dari perilaku maksiat. Salah satu doa memohon keistiqamahan dalam taubat bersumber dari Alquran.
Allah SWT berfirman dalam Alquran Surah Ali Imran ayat 133, “Rabbana laa tuzigh qulubana ba’da idz hadaitana wahablana min ladunka rahmah, innaka antal-wahhab,”. Yang artinya, “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau jadikan hati kami condong kepada kesesatan sesudah Engkau beri petunjuk kepada kami. Dan karuniakanlah kepada kami rahmat dari sisi Engkau, karena sesungguhnya Engkau-lah Mahapemberi (karunia),”.
Ketika keistiqamahan itu sudah datang, diperlukan pikiran jernih untuk selalu berhusnuzhan kepada Allah. Dengan segala kebesaran yang Allah SWT miliki, maka ujian dan musibah apa pun yang menghampiri seseorang sejatinya akan dengan ringan dilalui.
“Karena apa? Ketika kita mengakui Kebesaran Allah, maka kita tidak akan kecewa jika tertimpa musibah maupun ujian. Kita yakin Allah SWT selalu ada di sisi hamba-hamba-Nya yang shaleh,” kata Ustadz Amir Faisol.